BANDUNG BARAT, BAPPEDA JABAR – Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Provinsi Jawa Barat melaksanakan Workshop Solusi Percepatan Peningkatan Pasokan Air Baku unyuk Air Minum Metropolitan Bandung di Mason Pine Hotel, Padalarang, Selasa (22/10). Workshop ini dalam rangka pelaksanaan percepatan penyediaan sumber air baku untuk memenuhi permintaan layanan air minum di Wilayah Timur – Selatan Metropolitan Bandung Raya. Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi memberikan arahan sekaligus membuka workshop ini. Menurutnya worksop ini ditujukan untuk mendapatkan solusi terbaik dalam percepatan meningkatkan pasokan air baku untuk air minum, yang bisa dilaksanakan dalam jangka waktu menengah dengan skala kapasitas produksi air yang lebih besar dari 4.000-10.000 liter per detik. “Air adalah unsur terpenting dan startegis, apabila tidak ada air maka akan mati,” katanya. Kadisperkim juga mengatakan saat ini terjadi kekurangan air yang signifikan dan berbagai masalah perlu dihadapi seperti kekurangan air yang besar dan kronis. “PDAM Tirtawening Kota Bandung memiliki kekurangan air, debit air terus menurun dan ditambah lagi dengan musim kemarau,” jelasnya Masalah lainnya, menurut Kadisperkim yaitu permintaan pasokan air publik di Kota Bandung khususnya Metropolitan Bandung pada umumnya tetap tiak terpenuhi, terutama dibagian timur selatan yang berkembang pesat. Selain itu ketersediaan sumber air baku juga belum terpenuhi. “Krisis air sudah ada dihadapan semuanya, melalui acara ini kita harapkan mendapat solusi jangka pendek dan janhka menengah, mendapaytkan sesuatu. Mari kita manfaatkan anugerah, yang paling penting bagaimana mencari solusi dan memecahkan solusinya,” katanya. Melalui workshop ini diharapkan adanya tingkat konsensus tertentu dari berbagai pihak mengenai solusi yang realistis untuk mengamankan sumber daya air yang cukup untuk memenuhi permintaan jangka panjang untuk pasokan air publik di wilayah metropolitan Bandung yang dapat direalisasikan. Workshop ini berlangsung selama 3 hari (22-24 Oktiber 2019) dengan dukungan dari berbagai pihak seperti Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Provinsi Jawa Barat, Institute Teknologi Bandung (ITB), PDAM Tirtawening, PT Tirta Gemah Ripah, VEi B.V. Metode yang digunakan dalam workhsop yaitu “Charrette”, semua kepentingan akan berusaha untuk menyelesaikan masalah dan memetakan solusinya. Rencananya, hasil dari workshop ini akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di hari ke tiga.