BANDUNG,(PR).- Penyesuaian  Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) pemerintah Provinsi Jawa Barat sesuai PP Nomor 18 Tahun 2016 menyisakan dua pejabat struktural esselon II yang kehilangan jabatannya. Mereka adalah Kepala Sekretariat Kopri dan Kepala Badan Ketahanan Pangan seiringg tupoksi mereka bergabung dengan OPD lain merujuk pada aturan tersebut. Selain itu, ada juga esselon III maupun IV yang juga bernasib sama. Meski demikian, mereka tidak lantas non job, pemerintah provinsi Jabar tetap memberdayakan mereka.

Asisten Daerah Bidang Administrasi Setda Pemprov Jabar M Solihin mengatakan, mereka esselon dua yang tidak terakomodir yaitu Kepala Sekretariat Korpri Jabar dan Badan Ketahananan Pangan. Mereka diberdayakan di komite perencanaan Bapeda Jabar. Seperti diketahui, Sekretariat Korpri akan digabungkan ke dalam tubuh Badan Kepegawaian Daerah (BKD), sedangkan BKP bergabung dengan Dinas Peternakan.

“Lainnya (esselon 3 dan 4) relatif, kepala BKD masih menyusun job desk mereka, karena dengan adanya penyesuaian otomatis pindah-pindah. Misalnya dokter tidak mungkin ditaruh dinas pertanian, dokter hewan tidak mungkin di Bapusipda. Melalui BKD semua disesuaikan job deskripsinya dan latar belakangnya,” kata Solihin di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu, 4 Januari 2016.

Selain itu, kata Solihin terdapat tiga esselon II yang mengajukan masa persiapan pensiun (MPP). Mereka adalah Asda Pemerintahan, dan dua staf ahli. Pada SOTK baru, asda dikurangi satu dari empat menjadi tiga, sedangkan staf ahli dari lima menjadi tiga.

“Pak Achdiat, Pak Nunung, dan Pak Dede Rusdiat sudah mengajukan MPP,” kata dia.

Dikatakan Solihin, peralihan tugas sementara esselon II tersebut hanya sementara. Pada tahun ini terdapat beberapa posisi struktural yang bakal kosong dikarenakan pejabatnya sudah menginjak masa pensiun. Belum lagi struktural eselon 3 dan 4 juga bakal ada dari ratusan PNS yang akan pensiun tahun ini.