Cianjur, (PRLM).- Jumlah kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Cianjur tinggi. Selama Januari 2016, Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur mencatat ada 282 pasien menderita DBD yang ditangani. Kabupaten Cianjur pun dinyatakan sebagai daerah endemis, karena kasus DBD terjadi sepanjang tahun. Jumlah tersebut diyakini meningkat seiring curah hujan yang makin meninggi. Hujan yang turun mengakibatkan banyak air menggenang yang kemudian dimanfaatkan sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk. “Secara ilmu epidemiologi, harusnya DBD meningkat. Dengan asumsi, di musim hujan banyak air tergenang yang menigkatkan populasi nyamuk aedes aegypti,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Cianjur Cecep Juhana saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/2/2016). Cecep mengatakan, dalam sehari RSUD Cianjur bisa menerima pasien DBD mencapai 8-9 orang. Rata-rata pasien berumur 15 hingga 40 tahun. “Karena ini virus jadi tidak ada batas usia rawan. Semua bisa kena, mulai dari masih bayi sampai usia 80 tahun misalnya masih bisa. Hanya ini hampir 70 persen pasiennya berusia dewasa dari umur 15 tahun ke atas. Sisanya anak di bawah umur,” kata dia. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Agus Haris mengakui kasus DBD bakal meningkat memasuki musim penghujan. Beberapa kecamatan pun dinyatakan sebagai daerah endemis seperti Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Ciranjang sampai Haurwangi. Namun begitu, dia memastikan tidak ada pasien yang meninggal di Cianjur.