BAPPEDA JABAR - Rumah Masyarakat Ciletuh Bakal Dijadikan Home Stay
Rumah Masyarakat Ciletuh Bakal Dijadikan Home Stay
01 February 2016 13:58

Bandung, Bappeda Jabar.- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana menjadikan sejumlah rumah milik warga di kawasan taman bumi (geopark) Ciletuh sebagai hunian wisata atau home stay. Rencana ini tertuang dalam rencana aksi multipihak implementasi pekerjaan (RAM IP) Tim Operasional Percepatan Pengembangan Kawasan Geoprak Ciletuh yang di dalamnya melibatkan sejumlah pemangku kepentingan (stake holders), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.

Pada tahap awal, pelatihan home stay bakal diberikan kepada 80 orang di 14 desa di kawasan geopark Ciletuh. Pelatihan dasar ini menyangkut hal-ihwal yang berkaitan dengan hospitality atau keramahtamahan dan kepariwisataan. Pemilik rumah bakal dilatih mengenai bagaimana menyediakan tempat tidur, kamar mandi, dan lain-lain.

“Bahkan, yang sederhana misalnya pemilihan cat dinding kamar. Kalau dinding kamar biru menyala atau bulao dijamin tamu tidak bisa tidur,” ujar Ketua Tim Operasional Percepatan Pengembangan Kawasan Geoprak Ciletuh Agus Hanafiah saat memimpin rapat pembahasan kawasan Geopark Citeluh di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Jalan Ir H Djuanda 287 Bandung, Jumat (29/1) pekan lalu.

Hal lain yang juga menjadi sorotan Agus adalah menyangkut kebersihan, terutama kebersihan kamar mandi dan kamar tidur. Pengalaman Agus dan tim operasional saat berkunjung ke Ciletuh masih menemukan adanya sprei yang kurang terjaga kebersihannya. Karena itu, ke depan dia berencana menyusun semacam standarisasi home stay di kawasan Ciletuh. Rencananya, pembekalan awal bagi pemilik rumah calon home stay bakal dilakukan pada Februari ini.

“Selain itu, pemilik rumah yang rumahnya dijadikan home stay bakal dilatih mengenai kemampaun berbahasa asing. Pelatihan bahasa akan dilaksanakan pada Juli nanti,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat ini.

Lebih dari itu, Agus menginginkan masyarakat turut diberdayakan untuk membangun suasana wisata yang nyaman dan aman. Sejalan dengan itu, Pemprov Jabar meupun Pemkab Sukabumi merencakan melakukan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat di kawasan taman bumi. Sebut saja misalnya pelatihan balawisata (safe guard) hingga perparkiran. Dengan demikian, pengunjung benar-benar merasa aman dan nyaman.

Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi Dana Budiman menginginkan agar pengembangan home stay diselaraskan dengan program-program organisasi perangkat daerah (OPD). Dia mencontohkan, di Sukabumi terdapat program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KPRL) yang memberdayakan masyarakat desa dalam pemanfaatan lahan tak terpakai sebagai tempat menanam tanaman pangan.

“Nanti rumah yang dijadikan home stay tersebut di halamannya terdapat rumah pangan. Dengan begitu, halaman menjadi hijau dan juga rindang dengan pohon buah-buahan. Atau, dipadukan juga dengan program eco-village dari Dinas Permukiman atau progam toilet bersih dari Dinas Kesehatan. Dengan demikian, benar-benar menjadi satu-kesatuan yang utuh dan nyaman bagi tamu,” kata Dana.

Tidak kalah pentingnya, sambung Dana, skema pengembangan juga pada dasarnya merupakan upaya pemberdayaan masyarakat di kawasan taman bumi. Pemberdayaan ini menjadi kata kunci untuk membangun partisipasi sekaligus menjaga kesinambungan program atau kawasan itu sendiri.

“Pemberdayaan harus cepat dilakukan karena semakin banyak orang yang datang ke sana. Tanpa mekanisme yang jelas, bakal banyak terjadi benturan-benturan. Badan pengelola harus segera siap, pemberdayaan harus segera dilakukan. Masyarakat kalau terlambat disentuh, mereka akan memiliki syak wasangka. Ini akan menjadi kontraproduktif,” kata Dana lagi.(NJP)

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022