BANDUNG, BAPPEDA JABAR — Sumber daya alam Jawa Barat begitu melimpah, didukung dengan struktur yang kompleks kondisi Jawa Barat memiliki deretan pegunungan berada di bagian tengah dan selatan Jawa Barat serta mempunyai dataran rendah di bagian utara Jawa Barat. Jawa Barat juga memiliki hutan-hutan dengan fungsi hutan konservasi, contohnya hutan lindung dan hutan produksi yang proporsinya 22,10% dari luas Jawa Barat sendiri, curah hujan yang memiliki tingkat kecurahan 2000—4000 mm/th dengan tingkat intesitas curah hujan yang tinggi serta memiliki daerah aliran sungai dengan debit air permukaan 81 milyar m3/tahun dan air tanah 150 juta m3/th.Tak heran Jawa Barat dianugerahi pertanian, perkebunan, perikanan melimpah yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi Jawa Barat mengadakan Rapat Pembahasan Pendataan Potensi Wilayah di Kabupaten dan Kota seluruh Jawa Barat pada Kamis (25/10). Tiga unsur sebagai narasumber memberikan paparan terkait rapat yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sohoed Warnaen, Bappeda Provinsi Jawa Barat. Ketiga unsur tersebut adalah Kepala Bidang Ekonomi, perwakilan dari Bank Indonesia dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat. Peningkatan kesejahteraan terkait bidang pertanian yang lambat, keamanan pangan, dan minimnya sentuhan industrialisasi dan moderninsasi pertanian menjadi isu yang dibahas secara mendalam oleh Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Jawa Barat, Dr. Iendra Sofyan, ST., M.Si. “Dibutuhkan kolaborasi akedimisi dalam penelitian untuk mengembangakan nilai tambah pertanian juga program unggulan jabar menuju petani sejahtera dengan menghasilkan kesejahteraan petani yang meningkat,” ungkapnya. Rapat ini dimaksudkan untuk kroscek data potensi daerah 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Menciptakan calon lokasi pengembangan kawasan pertanian di Jawa Barat, dan perencanaan lokasi pasar induk. Kepala bidang ekonomi tersebut juga menekankan untuk adanya pengembangan program pariwisata dalam nilai tambah pertanian. Hal itu dimaksudkan agar hasil pangan tidak hanya diolah tetapi juga sebagai wisata yang bisa di kunjungi terkait pengolahan pertanian. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat menyinggung isu one pesantren one produk yang dikaitkan dengan perikanan. one pesantren one produk dimaksudkan mengembangkan bidang perikanan melalui pesantren sebagai sasaran, sehingga diharapakan pesantren dapat bisa membudidayakan perikanan. Program ini sudah dianggarkan sekitar 25 M. Pariwisata berbasis masyarakat padat membantu penurunan angka pengaguran, penurunan urbanisasi dan pelestarian budaya lokal. “Jawa Barat juga perlu meningkatkan kualitas garam dengan memanfaat teknologi. Belum lagi dapat memaksimalkan potensi perikanan ikan tangkap pantura dan ikan hias di Jawa Barat yang juga merupakan potensi ekonomi yang luar biasa. Kedepannya infrastruktur akan di dorong untuk Jawa Barat bagian selatan, dan juga siap menampung program gubernur diantaranya membangun Alun–Alun setiap kota serta menyelesaikan masjid terapung 2020. Sementara itu, unsur Bank Indonesia memaparkan peraturan kebijakan bantuan terkait penelitian dan akan memfasilitasi bantuan teknis. Diantaranya mengenai: Program pengembangan UMKM BI Kerangka kebijakan pengemabangan UMKM BI Program pengembangan UMKM melaui program klaster Penigkatan kepasitas UMKM Program pengembangan klaster kantor perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat.