Rabu (02/04) kemarin, Bappeda Provinsi Jawa Barat menggelar rapat koordinasi tematik kewilayahan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang sidang ekonomi pada pukul 09.00 WIB s/d selesai. Acara terbagi menjadi 4 sesi, yaitu sesi wilayah I, II, III, dan IV yang diikuti oleh BKPP, Disperindag, KUMKM, Bappeda, serta pihak akademisi yang berada diwilayahnya masing-masing. Rapat koordinasi tematik kewilayahan tersebut langsung dipimpin oleh Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA, dan didampingi oleh Kepala Bidang Ekonomi Ahmad Ade Hadeansyah, ST., M.Si. Kegiatan tersebut membahas tentang Tematik Kewilayahan di WKPP I (Wilayah Bogor), WKPP II (Wilayah Purwakarta), WKPP III (Wilayah Cirebon), serta WKPP IV (Wilayah Priangan). Dalam paparannya, Kepala Bappeda Jabar menjelaskan Tematik Kewilayahan untuk empat Wilayah Provinsi Jawa Barat. WKPP I (Wilayah Bogor) : Pengembangan sentra ternak sapi potong, sapi perah, ayam ras dan unggas local,Pengembanganagribisnis ikan air tawar, dan ikan hiasuntuk pasar regional dan global,Pengembanganpusat pemuliaan padi varietas pandan wangidan varietas unggul lainnya,Pengembangan agrowisata koridor Bogor-Puncak-Cianjur, ekowisata pemandangan alam dan bahari koridor Bogor, Sukabumi Pelabuhanratudan mengelola cagar biosfer Cibodas.Pengembanganpusat pertumbuhan baru (growth center) PelabuhanRatu dan Metropolitan BODEBEK KARPUR. Untuk WKPP II (Wilayah Purwakarta) : Pengembanganindustri manufaktur,pengembangan industri keramik dan gerabah,Pengembanganindustri perberasandan makanan, olahan berbasis bahan baku lokal, perkebunan, budidaya ikan air tawar dan air payau,serta ternak sapi perah, sapi potong, kambing/domba, ayam ras serta unggas lokal,Pengembanganwisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah),Pengembangan metropolitan BODEBEK KARPUR. Untuk WKPP III (Wilayah Cirebon) :Pengembangan industri mangga gedong gincu dan industrialisasi perikanan,Pengembangan sistem perdagangan komoditi beras dan palawija, Pengembangan industri batik dan rotan, serta industri makanan olahan berbahan baku lokal, Pelestariankeraton, wisata sejarah, wisata ziarah (pilgrimage) dan mengembangkan ekowisata, Pengembangan Metropolitan Cirebon Raya serta Kawasan BIJB dan Aerocity Kertajati. Sementara untuk WKPP IV (Wilayah Priangan) : Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di Jatinangor, Pengembangan klaster unggas, perikanan budidaya air tawar dan tangkap, serta ternak sapi perah,sapi potong, domba Garut, kambing dan jejaringnya serta pengembangan sentra produksi pakan ternak, Pengembangan produksi tanaman industri (kopi, teh, kakao, karet, atsiri) dan hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias) yang berorientasi ekspor, Pengembangan jasa perdagangan, industri kreatif dan pariwisata, Pengembangan Metropolitan Bandung Raya, pusat pertumbuhan baru (growth center) Pangandaran dan Rancabuaya. Acara dilanjutkan dengan dialog interaktif untuk menampung usulan-usulan dan mengetahui kendala serta masalah yang ada di setiap Wilayah.