BANDUNG, (PR).- Provinsi Jawa Barat memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi berbasis syariah, atau ekonomi islam yang cukup tinggi. Hal ini mengingat Jawa Barat memiliki 46 juta penduduk, yang mayoritas beragama islam. Hal tersebut diutarakan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai Shalat Shubuh berjamaah dan pengajian bersama ASN Pemprov Jawa Barat dan jamaah Pondok Pesantren Daarut Tauhid di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Minggu, 15 Januari 2017. “Islam menjadi keyakinan mayoritas masyarakat Jawa Barat, Islam mewarnai segala bentuk kegiatan masyarakat termasuk kegiatan perekonomian. Jadi kalau ekonomi Islam di Jawa barat ya ekonomi masyarakat Jawa Barat,” ujarnya. Peluang tersebut menurut Aher, perlu didorong dengan menumbuhkan semangat kemandirian ekonomi. Termasuk semangat untuk mengolah hasil sumber daya alam. Dia menjelaskan, pengolahan sumber daya alam yang dilakukan secara lokal akan memiliki nilai ekonomi atau nilai tambah yang lebih tinggi. Dampaknya, penyerapan tenaga kerja dan juga pendapatan masyarakat akan meningkat. Pada pengajian tersebut juga turut hadir Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, praktisi keuangan dan perbankan syariah KH. Muhammad Syafii Antonio, tokoh agama KH. Abdullah Gymnastiar, serta praktisi ekonomi pesantren KH. Ahmad Nasichun Isa.