Inilah, Bandung.- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menerima pendapatan daerah sekitar Rp 2,6 miliar setiap bulannya melalui badan usaha milik daerah PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar). Pendapatan ini merupakan hasil penjualan listrik Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Cirompang kepada PT PLN. Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengatakan, PLTM Cirompang berkapasitas 4×2 Megawatt dan sanggup menghasilkan listrik kurang lebih sebesar 47,6 GWH per tahunnya. “Listrik yang dihasilkan akan memenuhi kebutuhan 8.000 kepala keluarga di sekitar lokasi PLTM,” kata Aher di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Kamis (07/4/2016). PLTM dibangun di Desa Cihikeu, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut. Aher menjelaskan, pembangunan PLTM juga memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar. Hal itu terlihat dari berkembangnya perekonomian masyarakat sekitar Kecamatan Bungbulang. “Melalui penyerapan tenaga lokal dan transaksi barang serta jasa pasca-pembangunan PLTM Cirompang,” katanya. Sementara Direktur Utama PT Tirta Jabar, Emryas Imsak Soelaiman mengatakan, kontrak jual beli listrik antara Tirta Jabar dengan PLN disepakati berlangsung selama 15 tahun. Diakuinya, kontrak tersebut cukup untuk mengembalikan investasi Tirta Jabar membangun PLTM Cirompang serta berkontribusi dalam pendapatan daerah Pemprov Jabar. “Investasi yang dikeluarkan Tirta Jabar untuk membangun PLTM kurang lebih sekitar Rp 172 miliar,” kata Emryas. Selain bergelut dalam bisnis tenaga listrik, kata Emryas, Tirta Jabar juga akan mengembangkan bisnis lainnya, yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur, SPAM regional Bandung Selatan, dan SPAM di area Bandara Internasional Jawa Barat. “Pengembangan bisnis tersebut diperkirakan akan menelan biaya investasi sebesar Rp 180 miliar,” ujarnya.