BAPPEDA JABAR - PLN Jabar Gencarkan Listrik Prabayar
PLN Jabar Gencarkan Listrik Prabayar
02 February 2016 21:57

Inilah.- PT PLN Distribusi Jawa Barat terus menggencarkan sosialisasi penggunaan listrik prabayar. Saat ini, pengguna listri prabayar di Jabar sebesar 40% dari total pelanggan.

Hingga akhir 2015, jumlah pelanggan PLN Jabar sebanyak 11,887 juta sambungan. Sebanyak 40% di antaranya, atau sekitar 4,77 juta adalah pelanggan listrik prabayar.

Jumlah pelanggan listrik prabayar PLN Jabar di akhir tahun ini, meningkat sekitar 1 juta pelanggan dibandingkan posisi akhir 2014 sebanyak 3,77 juta pelanggan.

Pelanggan listrik prabayar di Jawa Barat, merupakan yang terbesar di Indonesia. Berbagai kelebihan listrik prabayar yang dirasakan pelanggan, antara lain dapat mengatur sendiri pemakaian listrik di rumahnya sesuai kebutuhan dan kemampuan.

“Tidak ada kesalahan catat meter. Tidak perlu khawatir dengan pemutusan jika rumah ditinggal dalam waktu yang lama. Privasi rumah lebih terjaga karena tidak ada petugas catat meter yang datang setiap bulan. Pembelian token listrik mudah didapat, karena sudah dilayani di berbagai ATM bank serta tempat-tempat pembayaran listrik online terdekat, termasuk kantor Pos, dan beberapa retail terdekat,” papar Deputi Manajer Komunikasi PLN Jabar Suargina, akhir pekan lalu.

Dia mengemukakan, sistem prabayar merupakan langkah preventif untuk mencegah adanya tunggakan dari pelanggan. Di akhir 2015, tunggakan listrik di PLN Distribusi Jawa Barat yaitu sebesar Rp112 miliar. Sementara itu, total pendapatan PLN Jabar pada tahun lalu sekitar Rp54 triliun.

Untuk pelanggan pascabayar, PLN sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam membayar listrik sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Dengan membayar listrik tepat waktu berarti masyarakat telah ikut serta menerangi Nusantara dan membantu pemerintah melistriki wilayah-wilayah yang belum berlistrik.

Saat ini, lanjutnya, rasio elektrifikasi di Jawa Barat masih sekitar 94%. Masih ada masyarakat Jawa Barat khususnya sebagian daerah selatan, seperti Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, yang belum menikmati listrik. Diharapkan di akhir 2018 rasio elektrifikasi Jawa Barat bisa mencapai 100%.

Sementara itu, dia menjelaskan jumlah pelanggan Rumah Tangga merupakan golongan yang paling banyak mengalami penambahan, dari 10,35 juta pelanggan di 2014, menjadi 11,22 juta pelanggan di akhir 2015. Dengan konsumsi energi yang juga meningkat dari 17,4 TWh menjadi 18,4 TWh atau sekitar 5,8%.

Sebaliknya, jumlah pelanggan industri justru mengalami penurunan, dari 12.926 pelanggan menjadi 11.938 pelanggan. Konsumsi energinya pun turun dari sekitar 27 TWh menjadi 26,2 TWh atau berkurang 2,93%.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022