INILAH.COM, Bandung – Mantan Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie menginginkan pesawat Regional 80 (R80) yang dirakitnya terbang perdana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Seperti diketahui, Pemprov Jabar saat ini membangun bandara di Kabupaten Majalengka.

“Insya allah, first flight-nya di Jawa Barat. Kita persiapkan semuannya ke arah Majalengka,” tutur Habibie kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (10/9/2014).

Dia menargetkan pesawat tersebut bisa terbang perdana pada 2018 mendatang. Dia berharap, R80 ini mampu melanjutkan kejayaan N250 yang pernah berjaya di era-1990an. “Saya mendengar pemerintah Jabar sedang membuat bandara Kertajati,” ujarnya.

Menurut dia, bypass ratio 40 dan bisa lebih hemat bahan bakar mencapai 30 persen. Pesawat ini juga dapat dikendalikan secara elektronik atau dikenal istilah fly by wire.

“Pesawat ini lebih canggih,” kata dia.

Selain itu baling-baling yang ada di sayap juga salah satu teknologi terbaru. Baling-baling ini dapat menentukan antara angin dingin dan angin panas yang dihasilkan dari mesin. Dengan teknologi ini pesawat dapat melaju kecepatan tinggi.

Habibie mengingatkan Indonesia yang negara kepulauan membutuhkan banyak pesawat terbang guna menghubungkan satu pulau ke pulau lain.

“Indonesia enggak bisa hanya mengandalkan Kereta Api atau wahana lain. Tapi pesawat sangat dibutuhkan,” jelas dia.

Di tempat yang sama Presiden Direktur PT Ilthabi Rekatama, Ilham Habibie menyebut pembuatan pesawat R80 ini merupakan penyempurnaan dari N250. Dia menyebut teknologi yang akan dipasang itu berbeda dengan pembuatan pesawat sebelumnya.

“Handphone saja buatan 1998 dan yang 2014 tentu sudah pasti beda, sehingga R80 akan ada perubahan drastis secara teknologi,” kata dia. [ito]