Antarajabar.com – Posko Penanggulangan Bencana Garut menyiapkan bantuan peralatan dapur untuk kebutuhan memasak para korban banjir bandang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu. Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Banjir Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto mengatakan bantuan peralatan memasak itu dari donatur yang peduli terhadap korban banjir bandang. Korban banjir di pengungsian, kata dia, membutuhkan bantuan alat memasak, karena barang yang dimilikinya hilang diterjang banjir bandang. “Ini (peralatan memasak) pasti bermanfaat, karena ini salah satu yang dibutuhkan mereka,” katanya. Donatur bantuan alat masak yang juga Direktur PT Elva Primandiri yang bergerak dalam bidang properti, Elva Waniza mengatakan secara pribadi dirinya peduli terhadap korban banjir bandang di Garut. Pengusaha perempuan itu mengaku terus memantau perkembangan pascabanjir bandang, terutama ingin mengetahui kebutuhan para korban banjir di pengungsian. “Katanya seperti pakaian itu banyak, saya berusaha ingin memenuhi kebutuhan mereka yang lainnya, mungkin ini alat masak yang dibutuhkan,” kata Elva. Ia menyebutkan peralatan masak tersebut diantaranya wajan, sodet, panci, sendok, ditambah bantuan lainnya, seperti pakaian dalam wanita yang dibutuhkan selama tinggal di pengungsian. Rencananya, kata dia, akan mendistribusikan kembali peralatan dapur ditambah dengan alat-alat makan, kemudian alat tulis dan buku bagi anak-anak sekolah korban banjir. “Kita akan dorong bantuan lainnya satu truk barang serupa ditambah peralatan dapur lainnya seperti ceret, sendok stainless, dan lainnya juga alat tulis untuk kebutuhan sekolah,” katanya. Ia berharap bantuan yang disalurkannya itu memberikan manfaat bagi korban banjir di pengungsian maupun ketika di tempat tinggalnya. Selain itu, Elva berharap para kaum ibu-ibu korban banjir untuk terus semangat melanjutkan kehidupan lebih baik. “Katanya nanti pemerintah akan merelokasi membangun rumah susun, mudah-mudahan saudara kita dapat kembali tenang dan terus bersemangat hidup,” katanya. Banjir bandang Garut akibat luapan Sungai Cimanuk terjadi, Selasa (20/9) malam, menyebabkan pemukiman penduduk dan fasilitas umum termasuk Rumah Sakit Umum Garut dan sekolah terendam banjir. Selain kerugian materi, banjir juga telah menyebabkan 34 orang meninggal dunia dan 19 orang dilaporkan hilang.