Bandung, (PR).- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melengkapi database potensi investasi unggulan daerah, dengan penyusunan buku yang berisi potensi-potensi daerah di Jabar. “Dengan adanya pemetaan potensi usaha unggulan daerah tersebut, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Pemprov Jawa Barat akan lebih mudah memasarkannya dan menarik investor,” tutur Kepala BPMPT Jabar, Dadang M Masoem, di Bandung, Kamis (28/1/2016). Sementara itu, saat menerima kunjungan pengurus Forum Ekonomi Jabar yang dipimpin Jajat P Purwita, Selasa (26/1/2016), Dadang mengemukakan, penyusunan buku tersebut terdiri atas buku biru (blue book), yang berisi potensi unggulan yang masih wacana. Kemudian buku hijau (green book) yang berisi potensi unggulan yang hampir jadi, serta buku cokelat (brown book) yang berisi potensi unggulan yang siap ditawarkan kepada investor untuk dibangun. Dalam kunjungan tersebut, Jajat didampingi Wakil Sekjen FEJ Januar P Ruswita dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jodi Janitra. Sebagai provinsi dengan nilai investasi PMA dan PMDN tertinggi di Indonesia, menurut Dadang, Jawa Barat harus selalu menawarkan keunggulan dan kemudahan berinventasi yang menarik kepada para investor maupun calon investor. BPMPT Jawa Barat harus selalu update database informasi potensi-potensi investasi unggulan di Jabar. Termasuk informasi tentang kemudahan perizinan dan penawaran insentif. Untuk mempertajam strategi promosi potensi unggulan daerah, menurut dia, BPMPT melakukan perubahan penawaran, di mana untuk investasi senilai Rp500 miliar ke atas ditawarkan ke investor luar dan dalam negeri. Sementara itu, untuk nilai di bawah Rp500 miliar, hanya ditawarkan ke investor dalam negeri. Ketua Forum Ekonomi Jabar Jajat P Purwita mengatakan, FEJ sebagai wadah yang terdiri atas masyarakat, pengusaha, dan akademisi, sangat mengapresiasi program-program promosi potensi investasi unggulan dan perbaikan kinerja perizinan yang sudah dilakukan BPMPT. “Jawa Barat yang kaya dengan potensi ekonomi, akan menjadi penggerak ekonomi nasional terdepan, jika potensi-potensi investasi ekonominya dikelola secara optimal, kemudian investor-investor juga akan nyaman melakukan aktivitas bisnisnya,” ujar Jajat.