BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta Pemerintah Tiongkok membantu teknis percepatan pembangunan proyek Monorel Bandung Raya. Asisten Administrasi Setda Jabar Iwa Karniwa mengatakan saat ini pelaksanaan proyek secara teknis sebagai pra syarat pembangunan Monorel Bandung Raya akan dilakukan PT Jabar Moda Transportasi (JMT) yakni perusahaan patungan PT Panghegar Group dan PT Jasa Sarana.

Menurutnya, PT JMT saat ini harus menggandeng partner strategis serta sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek monorel. Iwa menuturkan salah satu partner JMT yang cukup strategis adalah perusahaan dari Chongqing yaitu Chongqing-HFY.

“Untuk urusan pendanaan sudah mulai ada titik terang, karena perbankan dan kamar dagang Tiongkok juga sudah mensinergikan ini,” katanya usai menerima rombongan Pemerintah Tiongkok dan Chongqing di Gedung Sate, Kamis (5/3).

Pihaknya berharap pemerintah Chongqing dapat membantu PT JMT untuk menyelesaikan seluruh studi, kajian teknis, finansial, ekonomi dan dampak lingkungan yang diperlukan proyek ini. Dengan begitu, pihaknya bisa mengejar target Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang mencanangkan proyek monorel akan groundbreaking pada Juli 2015.

“Waktunya sudah mendesak. Kami meminta Pemerintah Chongqing ikut menempatkan ahli-ahli di bidang monorel untuk membantu PT JMT,” katanya. (isa)