Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membangun 22 unit waduk dan tiga folder di daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Waduk kecil dan folder itu akan dilengkapi dengan pompa air untuk mempercepat penurunan permukaan air sungai serta meminimalisasi banjir yang kerap terjadi seperti di Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

“Saat ini sudah ada dua folder di Parunghalang dan Citepus, namun belum berfungsi maksimal. Seharusnya nanti bisa dimaksimalkan. Nantinya selain dibangun juga harus dipelihara dan difungsikan maksimal. Begitu ada air, pompanya harus berjalan sehingga tidak keburu tersapu air,” kata Wakil Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar saat menyerahkan bantuan bagi warga korban banjir di Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (23/12/2014).

Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum mengklaim telah melakukan upaya minimalisasi banjir di dua kecamatan tersebut. Salah satunya dengan berupaya melakukan pembebasan lahan di kawasan Cieunteung yang merupakan daerah paling rawan banjir.

Lahan lima hektare tersebut nantinya bakal dibuat waduk penampungan Sungai Citarum. Namun, upaya pembebasan lahan masih menjadi kendala. “Pengerukan sudah dilakukan, namun kiriman sedimen dari hulu Citarum cukup tinggi. Kiriman sedimen mencapai 500 ribu meter kubik ke Citarum,” kata Suwarno dari BBWS Citarum.

Banjir akibat luapan terus meluas menyusul hujan deras yang kerap mengguyur kawasan hulu DAS Citarum. Selain merendam sekitar 15 ribu rumah, banjir juga memutus arus lalu lintas di dua kecamatan itu. Sekitar 6.000 warga mengungsi setelah tempat tinggal mereka terendam air dengan ketinggian hingga tiga meter.