Pemerintah Provinsi Jabar segera koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum meninjau kondisi jalur Tanjakan Emen, Kabupaten Subang untuk mengetahui penyebab rawan kecelakaan di jalur Bandung-Subang itu. “Setiap tahun ada saja masalah (kecelakaan) kita akan tinjau dengan Kementerian PU, secara tekhnis jalan pun ada masalah gak sih,” kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu. Ia menuturkan peninjauan itu ingin mengetahui langsung jalur tersebut apakah kondisi jalannya bermasalah atau kemiringannya sehingga menimbulkan bahaya bagi kendaraan yang melaju tidak hati-hati. “Kita akan melihat secara tekhnis, apakah tekhnis yang ada, ada masalah, seperti jalannya atau kemiringannya,” kata Heryawan. Selain tekhnis, kata dia Pemerintah Provinsi akan mengkaji ulang pengawasan kelayakan kendaraan bermotor di Jabar. Terutama, lanjut dia kendaraan angkutan umum seperti bus harus teruji kelayakan jalannya, jika tidak layak maka dilarang beroperasi. “Perizinan terhadadap kendaraan, kelayakan kendaraannya. Jangan-jangan perizinan tersebut tidak terlaksana dengan baik,” katanya. Ia menegaskan pengawasan kelayakan kendaraan akan lebih diperketat termasuk memperhatikan Sumber Daya Manusia pada sopir angkutan umum. Menurut dia kecelakaan disebabkan beberapa faktor seperti kondisi jalan, kelayakan kendaraan dan manusianya. “Bukan hanya kelayakan kendaraannya saja, kelayakan SDM-nya juga harus diperhatikan, apakah terjamin kualitas gizinya, karena gara-gara kurang gizi jadi ngantuk, itu bahaya,” katanya. Rencana Gubernur tersebut setelah adanya kejadian kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan delapan penumpangnya di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Selasa (17/6). Polisi menduga peristiwa itu akibat pecah ban dalam bagian belakang kanan bus, kemudian oleng hingga laju kendaraan tidak terkendali kemudian menabrak mini bus dari arah berlawanan.***1***