Inilah, Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan beasiswa kepada 6.131 orang dari kalangan pemuda, atlet, guru, dan tenaga medis (PAGM). Beasiswa ini diberikan kepada kalangan tidak mampu namun berprestasi. “Anggaran yang dikucurkan untuk beasiswa PAGM ini mencapai Rp42 miliar. Tahun depan akan lebih besar lagi,” ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada wartawan di Gedung Sabuga, Kamis (25/2/2016). Dia menjelaskan, program beasiswa ini telah berjalan selama 4 tahun dengan total dana mencapai Rp200 miliar. Selain kepada orang berprestasi, beasiswa serupa juga diberikan kepada orang yang tinggal di daerah pelosok seperti Ujung Genteng dan Tegal Buleud, yang sebagian besar berada di kawasan Jabar Selatan. Pemprov menggandeng 72 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jabar dengan tingkat akreditasi minimal B dalam pelaksanaan program beasiswa PAGM. “Sebagian besar beasiswa ini untuk tingkat sarjana (S1),” katanya. Namun, lanjut Heryawan, beasiswa ini tidak penuh hingga lulus dan hanya bersifat stimulus. Meski demikian, pihaknya berharap bantuan beasiswa bisa meringankan beban mahasiswa selama menempuh pendidikan. “Ini hanya pemancing saja agar mereka juga mencari tambahan di tempat lain,” ucapnya. Lebih lanjut dituturkanya, pemberian beasiswa dari Pemprov bertujuan agar semakin banyak warga yang menikmati pendidikan tinggi. Saat ini, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Jabar baru sebesar 17 persen dan ditargetkan meningkat menjadi 30 persen. “Kami ingin APK pendidikan tinggi Jabar meningkat sehingga punya SDM yang lebih baik,” jelasnya. Dalam pemberian beasiswa, Pemprov juga mengajak Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (Lazis) PLN. Ke depan, pihaknya akan mengajak lembaga pengelola zakat lainnya. “Kita konsolidasikan dengan lembaga pengrlola zakat lainnya supaya beasiswa yang diberikan bisa lebih terarah,” bebernya. Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Tengah, Nasri Sebayang mengatakan, Lazis PLN memberikan beasiswa senilai Rp27 miliar bagi 1.350 mahasiswa PTN dan PTS dhuafa berprestasi di seluruh Indonesia. Khusus untuk wilayah Jawa Barat, ada 350 mahasiswa dari 6 perguruan tinggi, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Ibnu Kholdun. Bantuan beasiswa yang diberikan mencapai Rp5 juta per orang per tahun selama masa pendidikan. Dia mengatakan, potensi zakat PLN mencapai Rp120 miliar per tahun yang digunakan untuk bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan dakwah. Zakat dari para pegawai dipotong langsung oleh sistem. Melalui pemberian beasiswa, pihaknya ingin mengubah mustahiq menjadi muzaki. “Sektor pendidikan menjadi fokus utama dengan alokasi hingga 60 persen, ini karena sektor pendidikan menjadi kunci kemajuan suatu bangsa,” pungkasnya.