BANDUNG, (PR).- Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka terus dikebut agar bisa dioperasikan pada awal 2018 mendatang. Hingga awal Januari 2017 pembangunannya sudah mencapai 27,32%. Total konstruksi yang sudah terealiasasi itu disumbang dari paket infrastuktur utama yang sudah mencapai 59,16%, terminal penumpang atau paket 2 sudah tereliasasi sebesar 18,69% dan seksi 3 yang meliputi bangunan penunjang yaitu sebesar 29,10%.

Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, masing-masing seksi pembangunan selesai dalam waktu yang berbeda. Untuk seksi pertama akan rampung pada Juli 2017 ini, seksi kedua rampung Agustus 2017, sedangkan seksi 3 akan tuntas pada November 2017. Dengan demikian, awal tahun 2018 bisa dioperasikan.

“Akses jalan masuk 59% sudah ada pengerasan di kiri dan kanan. Simpang susun sudah. Insyaallah Juni 2017 sudah 60%. Terminal baru 19% target Agustus 2017. Maret 2017 ini atap naik nanti bisa melonjak pencapaiannya. Nanti tinggal interior,” tutur Virda di sela-sela kegiatan BIJB Tourism Gathering di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Selasa 31 Januari 2017.

Saat ini, BIJB baru membangun di atas lahan seluas 1.000 hektare, sementara 800 hektare belum dibebaskan. Mereka berharap, pemprov segera membebaskan lahan tersebut sesuai dengan masterplan, di mana 800 hektare akan dibangun runway kedua dan ketiga.‎ “Takutnya keburu diisi banyak penduduk,” kata dia.

Terkait lahan tambahan landasan pacu yang sempat bermasalah dengan warga, Virda mengklaim sudah beres atau tidak ada masalah lagi. Seperti diketahui, tambahan landasan pacu untuk menggenapkan kebutuhan panjang landasan yang harus mencapai 3.000 meter.

“Seiring dengan pembangunan ini, kami harapkan Tol Cisumdawu mudah-mudahan selesai juga tahun ini tidak jauh dari pengoperasian bandara pada 2018 sehingga akses Kertajati sempurna. Untuk sementara bisa mengunakan Tol Cipali exit Kertajati di KM 158, jaraknya 3,5 kilometer lagi ke bandara,” kata dia.