Subang, (PR).- Pemerintah Kabupaten Subang menyatakan kesiapannya mendukung keputusan pusat yang akan membangun Patimban menjadi Pelabuhan Internasional pengganti Cilamaya. Apalagi ada rencananya pembangunan fisik pelabuhan internasional di Patimban akan dimulai 2017. Kesiapan itu disampaikan Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih seusai menghadiri acara seminar di STIESA Subang, Selasa 26 April 2016. “Saya hadir, waktu di undang deputi Kementerian Koordinator Maritim mengikuti rapat teknis membahas pelabuhan Patimban Subang bersama pihak terkait termasuk Pemprov Jabar. Dalam rapat memang ada penegasan keputusan Patimban menjadi pengganti Pelabuhan Cilamaya di Karawang. Sebab hasil kajiannya dinyatakan paling layak. Ini anugerah buat Subang. Tentunya kami siap mewujudkan rencana pusat itu,” katanya. Menurut Imas, bentuk dukungan Pemkab Subang merealisasikan rencana pembangunan pelabuhan internasional di Patimban di antaranya telah membebaskan lahan. Selain membuka akses jalan dari pelabuhan patimban ke jalan nasional pantura, di lokasi juga telah dibebaskan empat hektare bagi kompleks perkantoran. “Itu diproses sudah lama, waktu mendukung pelabuhan regional. Sekarang kami juga sedang memproses perubahan RTRW,” ujarnya. Imas mengungkapkan Pemkab Subang sudah mengerjakan beberapa persyaratan yang dibutuhkan di antaranya menuntaskan Amdal Lalu Lintas. Kemudian Bappeda Subang juga sedang dilakukan revisi RTRW Subang guna memasukan Patimban sebagai pelabuhan utama. Dari hasil kajian, Patimban mendapat kategori layak dalam semua aspek, yakni hukum dan kelembagaan, transportasi, teknis, serta keselamatan dan konflik dengan pipa Pertamina. Pelabuhan Patimban menyisihkan lima pelabuhan lain di Jawa Barat yaitu Tarumanegara di Bekasi, Pusakajaya di Karawang, Eretan dan Balongan di Indramayu, serta Cirebon. Patimban telah dikukuhkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang pengesahan dokumen studi pra FS dan FS pembangunan pelabuhan Patimban per tanggal 28 Maret 2016. Pembangunan fisik tahap I Fase I ditargetkan bisa dimulai 2017 mengejar operasional 2019.