JLN.DIPONEGORO – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menilai, pelabuhan Indramayu memiliki potensi cukup besar untuk menjadi pelabuhan Internasional, ketimbang pelabuhan Cilamaya Kerawang. Terlebih pelabuhan Cilamaya sendiri benyak tersandung kendala. “Kemarin diskusi dengan Pertamina, menurut mereka sebetulnya sudah ada yang siap untuk dikembangkan daripada membangun cilamaya, dan itu tinggal dibangun. Itu di sekitar Balongan Indramayu lokasinya, bahkan kapal tangker pun sudah masuk kesana. Kapal segede gubnung saja masuk sana, apalagi kapal kecil,” jelas Deddy kepada wartawan, Kamis (9/10/2014). Dikatakannya, pelabuhan indramayu memang memiliki potensi cukup besar untuk dibangun menjadi pelabuhan internasional. Bahkan hal bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Priangan Timur secara cepat. “Ya lebih baik di indramayu, otomatis ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Priangan Timur, apalagi dengan adanya Kertajati dan Samurda Indramayu maka Priangan Timur akan menyusul ketertinggalan di bidang ekonomi masyarakat dibandingkan ekonomi di wilayah barat jabar,” jelasnya. Dikatakan wagub, memang perlu ada pertimbangan ke depan yang lebih matang untuk membangun pelabuhan Cilamaya. Apalagi disana banyak pipa-pipa Pertamina yang harus dibenahi. Sementara untuk membenahi pipa-pipa tersebut biayanya sangat besar. Bahkan akan merugikan berbagai pihak. “Kalau harus dihentikan sementara, maka itu suatu kerugian besar, karena oportuniti lostnya sangat tinggi, belum lagi pasokan gas untuk PLN untuk Pupuk Kujang, kalau itu dihentikan oportuniti lostnyabisa mencapai Rp 11,6 miliar perhari. Dimana kerugianPLN bisa mencapai Rp 5,5 miliar dan Pupuk kujang bisa mencapai Rp 6,1 miliar sehari.jadi kalau itu dua tahun, ya kerugiannya sangat besar sekali,” jelasnya.