Jakarta,(PR).- Lembaga Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan atau Education for Sustanability Development (ESD) Jayagiri Center mendunia. Keberadaannya telah diakui Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (Unesco). Ini setelah lembaga yang merupakan program dari Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal (PP-PAUDNI) Regional 1 Bandung, Jawa Barat tersebut, meraih penghargaan Unesco-Japan Prize pada akhir 2015 lalu. Keberhasilan Jayagiri Center sebagai satu-satunya lembaga di Asia Pasifik yang mendapatkan penghargaan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi negara lain terkait model pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Hal ini diungkapkan Direktur Unesco Asia Pasifik, Shahbaz Khan. “Kesuksesan Jayagiri Center sangat spesial bagi kami, karena mereka tidak hanya merepresentasikan Indonesia namun juga Asia Pasifik. Model pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan adalah sebuah rencana global dunia yang ingin terus didorong Unesco untuk dikembangkan semua negara,” ujarnya dalam Sosialisasi penghargaan internasional Unesco-Japan 2015 bidang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu, 30 Maret 2016. Melalui Jayagiri Center, PP-PAUDNI Regional 1 Bandung mengembangkan program “Eco Kewirausahaan Ramah Pemuda dan Dewasa”. Program tersebut dinilai Unesco berhasil melakukan pendekatan yang inovatif terhadap masyarakat. terutama juga berkomitmen dalam pengembangan keterampilan kewirausahaan dan keterlibatan lokal secara keberlanjutan. Program tersebut juga diketahui mampu mendorong masyarakat berusia 18-45 tahun untuk memanfaatkan tradisi lokal dan sumber daya, serta menciptakan produk-produk mereka sendiri dengan bahan daur ulang. Selain Indonesia yang diwakili PP-PAUDNI Regional Bandung dengan Jayagiri Center, hanya dua negara lainnya yang meraih penghargaan serupa yakni AsociaciĆ³n Seres (Guatemala dan El Salvador) dan rootAbility (Jerman).