BAPPEDA JABAR - Pasokan Kebutuhan Hewan Kurban Jawa Barat Diklaim Aman   
Pasokan Kebutuhan Hewan Kurban Jawa Barat Diklaim Aman  
21 August 2018 09:23

TEMPO.CO, BANDUNG — Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, ketersediaan stok untuk memasok kebutuhan hewan kurban di Jawa Barat mencukupi. “Kesiapan stok aman. Karena biasanya kenaikan antara 10-15 persen. Kalau kebutuhan seluruhnya 293 ribu ekor, tahun ini tersedia hampir 600 ribu ekor,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Agustus 2018.

Catatan Dinas Ketahanan Dan Peternakan Jawa Barat pemotongan hewan kurban pada perayaan Idul Adha tahun 2017 menembus 263.200 ekor. Rinciannya untuk hewan ternak sapi 70.377 ekor, kerbau 941 ekor, domba 142.072 ekor, dan kambing 49.810 ekor. Taksiran kebutuhan dengan asumsi kenaikan kebutuhan hingga 15 persen menembus 293.039 ekor, dengan rincian ternak sapi 80.934 ekor, kerbau 1.035 ekor, domba 156.279 ekor, serta kambing 54.791 ekor.

Sebagian pasokan pemenuhan hewan kurban berasal dari peternak di Jawa Barat, sebagian lagi didatangkan dari luar provinsi. Domba misalnya, dipasok dari dalam Jawa Barat, sementara kambing terutama ras randu jantan didatangkan dari luar Jawa Barat. Begitu juga sebagian besar hewan ternak sapi untuk kurban diperoleh dari luar Jawa Barat. Dinas Peternakan Jawa Barat mencatat dalam dua tahun terakhir sapi jantan bali mulai diminati untuk dijadikan hewan kurban di Jawa Barat. Sapi jantan bali tersebut diperoleh dari Bali, NTB, serta NTT.

Dewi mengatakan, ketersediaan stok hewan kurban melebihi taksiran kebutuhan. Perhitungan Dinasnya, stok sapi yang tesedia menembus 91.092 ekor berasal dari peternak lokal (40.487 ekor), feedloter 2.066 ekor, serta kiriman dari luar Jawa Barat 48.539 ekor. Sementara ketersediaan ternak kerbau 1.121 ekor, domba 435.000 ekor, serta kambing 65.463 ekor. Sehingga total ketersediaan seluruh hewan kurban tahun ini menembus 592.676 ekor.

Dewi mengatakan, taksiran tersebut mengikuti tren kebutuhan hewan kurban setiap tahunnya. “Hewan yang paling banyak diminati masih domba. Tapi peralihan dari domba ke sapi lumayan trennya. Meningkat terus,” kata dia.

Penyakit Anthrax masih menjadi penyakit berbahaya bagi hewan ternak yang diwaspdai penyebarannya terutama menjelang perayaan kurban. “Kita sengaja melakukan vaksinasi 2 bulan sebelum Kurban, sekaligus sosialisasi, khususnya di daerah-daerah yang sempat tertular Antrrahx,” kata Dewi.

Dewi mengatakan, sejumlah daerah di Jawa Barat masih diwaspadai karena pernah tertular penyakit Anthrax. Daerah endemis tersebut adalah Bogor, Bekasi, Purwakarta, Subang, Karawang, serta Depok. “Antisipasi terus kita lakukan. Walaupun Anthrax ini terakhir menyerang sapi perah di Bogor tahun 2008. Tapi sampai sekarang belum ditemukan lagi kasus penyakit tersebut,” kata dia.

Dewi mengatakan, hewan kurban yang dipasok dari luar Jawa Barat juga menjadi perhatian. Pemeriksaan lebih ketat dilakukan di pintu masuk lalu-lintas ternak di Jawa Barat yakni pada check-point di Banjar, Losari, serta Gunung Sindur. “Administrasi hewan yang masuk dari wilayah timur atau barat Jawa Barat, seperti pemeriksaan surat kesehatan hewan, di perketat,” kata dia.

 

 

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022