Bandung, Bappeda Jabar.- Bila tak ada aral melintang, tahun ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat bakal memiliki pesawat tanpa awak alias drone yang digunakan untuk memantau jalannya pembangunan. Drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) menjadi bagian dari kehadiran Pusat Pengendalian dan Pemanfaatan Pembangunan Terpadu Jawa Barat (P4TJB) yang diharapkan memberikan informasi cepat (real time), akurat, dan terpercaya.
P4TJB ini lahir untuk menjawab kebutuhan membangun pusat kegiatan strategis sekaligus media komunikasi dan koordinasi penanganan permasalahan secara efektif. Juga menjadi input bagi pengambil keputusan serta pendukung capaian pembangunan di Jawa Barat, terang Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Bappeda Jabar Heri Yuli saat memimpin rapat konsolidasi penyelenggaraan tim P4TJB di kantor Bappeda Jabar, Jalan Ir Djuanda 287 Bandung, Selasa (9/2) siang.
Heri berharap penyelenggaraan P4TJB mampu memadukan mekanisme pengendalian pembangunan yang selama ini dijalankan Biro Administrasi Pembangunan, pengendalian serapan anggaran oleh Biro Keuangan, dan evaluasi kebijakan oleh Bappeda. Di samping itu, P4TJB diharapkan mampu mengakomodasi kepentingan penilaian akuntabilitas kegiatan pembangunan oleh Inspektorat. Lebih dari itu, P4TJB diharapkan menjadi produk capaian pembangunan yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat Jawa Barat.
Rencananya, operasionalisasi P4TJB bakal melibatkan pegawai organik Bappeda dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, tenaga teknis non-pegawai negeri sipil, dan operator drone profesional. Operator profesional tersebut diperlukan karena melibatkan kompetensi dan perizinan khusus. Perangkat ini didukung jaringan internet supercepat pada Pusat Kendali P4TJB dengan basis ISP fiber optik dan V-Sat atau Broadcast Mobile P4TJB.
Operator profesional ini dibutuhkan karena memang barangnya juga mahal. Jangan sampai baru dipakai sekali lalu jatuh dan rusak. Jadi, harus dioperasikan oleh profesional, kata Heri.
Lebih jauh Heri menjelaskan, drone atau UAV P4TJB terdiri atas tiga ukuran. Pertama, Medium UAV System yang dikhususkan untuk wilayah non urban area, seperti pantai, gunung, tol, danau, dan lain-lain. Tipe ini memiliki kemampuan terbang mencapai radius 200 kilometer dengan durasi terbang empat jam. Kedua, Light UAV System yang dapat terbang di wilayah urban area dengan radius terbang mencapai 50 kilometer dan durasi terbang 1,5 jam. Ketiga Micro/Multirotor UAV System yang dapat terbang statis untuk pengambilan gambar fokus dan tetap dengan radius terbang mencapai 10 kilometer dan durasi sampai 30 menit.
Secara umum, drone P4TJB dapat terbang secara manual maupun dengan sistem otomatis (autonomous system). Mereka juga mengambil data video dan gambar yang dapat ditransmisikan dengan teknologi V-Sat, sehingga dapat ditampilkan secara real time di ruang P4TJB. Pesawat ini bisa digunakan untuk pengendalian dan pemantauan sumber daya alam, infrastruktur dan lingkungan hidup, patroli perbatasan, serta mitigasi bencana.
Sementara itu, selain berfungsi sebagai kendaraan pengangkut V-Sat, kendaraanV-Sat P4TJB juga berfungsi sebagai ground control station (GCS) dari operasi pesawat tanpa awak P4TJB serta mampu menjadi kendaraan broadcasting. Dengan teknologi V-SAT dapat terhubung secara real time dengan Ruang Pusat Kendali P4TJB yang dapat menampilkan data video dan gambar yang dihasilkan dari wahana udara maupun wahana darat.
Secara teknis, kendaraan (4×4) didesain compact dan mampu mencapai area terpencil yang biasanya mode offroad. Dengan begitu, harus mampu menghadapi segala medan. Pada saat yang sama, berfungsi sebagai media publikasi pelaksanaan agenda pembangunan Jawa Barat secara cepat, akurat, dan real time. Lebih dari itu, V-SAT memiliki kemampuan konektivitas dengan media penyiaran nasional serta mampu melakukan komunikasi virtual (teleconference) di lapangan.
Jadi, nanti Pak Gubernur, Pak Wagub atau Pak Sekda maupun pimpinan OPD lain bisa memantau langsung dari ruang kendali. Ada tim operasional yang berangkat membawa drone dan V-Sat. Dengan demikian, informasi bisa ditampilkan secara real time sekaligus bisa interaktif dengan tim yang berada di lapangan, jelas Heri.(NJP)