CIREBON, BISNIS.COM — Ketua Asosiasi Petambak Garam Indonesia (Apgasi) Jawa Barat, M. Taufik menyatakan meskipun panen raya garam telah berakhir akan tetapi sektor industri pengolahan garam di Jabar tak kekurangan bahan baku. Para pelaku usaha industri pengolahan garam baik yang skala pabrikan atau Usaha Kecil Menengah (UKM) telah menjadikan pengalaman tahun 2016 sebagai catatan ketika itu mereka kekurangan bahan baku karena stok garam petani kosong. “Panen raya garam tahun 2017, pelaku usaha pengolahan garam melakukan aksi borong garam untuk persediaan,” katanya, Sabtu (20/01/2018). Taufik mengungkapkan awal tahun 2017 lalu harga garam di Jabar khususnya Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu mencapai Rp3.000/kg, dan harganya mulai mengalami penurunan ketika mulai masuk panen raya pada Juni 2017. “Sekarang harga bahan garam berada di kisaran Rp2.000/kg, dan kalangan industri telah memiliki stok bahan baku yang cukup,” ujarnya. Taufik menambahkan pada panen raya garam yang diprediksi terjadi mulai Juni 2018 mendatang harga garam kemungkinan tak setinggi tahun lalu karena saat ini kalangan dunia usaha industri pengolahan garam telah melakukan persiapan lebih matang. “Awal tahun 2017 pelaku usaha industri pengolahan tak punya stok yang cukup makanya terjadi kepanikan,” tambahnya. (Maman Abdurahman)