Soreang, (PR).- Sejak pelaksanaan groundbreaking tol Soreang-Pasirkoja pada 10 September 2015 lalu, hingga saat ini luas lahan yang belum terbebaskan untuk pelaksanaan proyek tinggal menyisakan 4% atau seluas 3 hektare. Badan Pengatur Jalan Tol telah mempersiapkan anggaran Rp 50 miliar untuk memenuhi kebutuhan anggaran pembebasan lahan proyek tersebut. Meski saat ini masih tersisa beberapa lahan yang belum tuntas, Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar Bagus Medi selaku Badan Usaha Jalan Tol untuk Tol Soroja menytakan, konstruksi jalan tol bisa dilalui awal Agustus 2016 sesuai batas waktu yang ditentukan. Saat inipembangunan konstruksi tol tersebut sudah mencapai 20 persen. Secara konstruksi, teknisnya tidak ada masalah dan bisa dilalui awal Agustus ini. Meskipun cuaca kurang bagus tapi tidak masalah. Progresnya, tiang pancang sudah dikerjakan dan kami sekarang sudah mengerjakannya, kata Bagus dalam penjelasannya di depan rombongan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam peninjauan pembangunan Tol Soroja, di Jalan Utama Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Selasa 5 April 2016. Pada kunjungan tersebut, hadir pula Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat M Guntoro beserta Asisten Daerah II Setda Provinsi Jawa Barat Denny Djuanda, dan beberapa pejabat lainnya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Pemerintah Kabupaten Bandung. Bagus menyatakan, salah satu faktor penghambat dalam pembangunan Tol Soroja yakni musim hujan sejak awal tahun 2016. Meski demikian, pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan memberlakukan jam kerja selama 24 jam untuk mengejar target pengoperasian Tol Soroja pada Agustus 2016. Begitu cuaca bagus, kami langsung tancap gas, langsung bekerja. Kami yakin dan optimistis dapat selesai sesuai target. Untuk mempercepat pengerjaan konstruksi, kami berharap lahan yang masih belum terbebaskan seluruhnya, bisa segera selesai, kata dia.