Kamis, 30 April 2015, Kepala Bappeda Jabar, Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA beserta dengan jajarannya melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Kabupaten Cirebon. Pertama kali, Prof. Deny melakukan kunjungan ke pembangunan Masjid Gunung Jati dan DED yang berada disekitar Makam Sunan Gunung Jati Cirebon. Untuk mendukung pemerintahan, maka pembangunan sarana – sarana pendukung baik itu sarana ekonomi, politik, maupun agama perlu dilakukan. Untuk sarana di bidang agama, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun Masjid diwilayah ini yang dinamakan Masjid Gunung Jati. Dalam kunjungannya kali ini, Prof. Deny tidak hanya melakukan kunjungan beserta jajarannya saja, tetapi di juga didampingi oleh Bupati Cirebon, Drs. H. Sunjaya Purwadi Sastra, MM., M.Si dan Kepala Bappeda Kabupaten Cirebon, H. Sono Suprapto, S.Sos., M.Si. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi pembangunan Sport Centre yang berada di Watubelah, Kabupaten Cirebon. Berdasarkan penuturan Bupati Cirebon, Sunjaya, disampaikan bahwa memang pembangunan kawasan Sport Centre ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk penyelesaiannya. Pada 2015 ini pembebasan lahan sudah dilakukan, tinggal menunggu proses untuk pembangunan selanjutnya, singkatnya. Prof. Deny berharap, tahun 2016 mendatang Sport Centre ini bisa siap digunakan, katanya. Perjalanan masih terus dilanjutkan, kali ini Bappeda Jabar meninjau lokasi Penataan Kebun Binatang Plangon, kawasan ini cukup luas dan dinilai sangat potensial untuk dijadikan kawasan Wisata Kebun Binatang. Plangon merupakan obyek wisata hutan kera di Cirebon, terletak di Desa Babakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Penataan kebun binatang ini nantinya dapat dijadikan kawasan wisata yang menyuguhkan pemandangan hutan yang indah serta kerajaan kera yang memiliki nilai sejarah untuk Kabupaten Cirebon itu sendiri. Masih ada beberapa tempat yang dikunjungi, kali ini adalah rencana tempat pembangunan Gedung Seni dan Budaya yang berada di Kecamatan Sendang, Kabupaten Cirebon. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera membangun Gedung Seni dan Budaya Cirebon di kawasan tersebut. Kepala Bappeda Kabupaten Cirebon, Sono Suprapto, juga menuturkan bahwa pembangunan tempat seni dan budaya ini berada di lahan sawah yang luas. Nantinya akan ada fasilitas berupa indoor, outdoor, serta theater pertunjukan didalamnya. Gedung Seni dan Budaya ini ditujukan untuk tamu-tamu yang ingin mengetahui kebudayaan yang melekat pada masyarakat Cirebon. Hal ini akan dapat dilihat dari beberapa pertunjukan antara lain Tarling, Tari Topeng Cirebon, Sintren, dll. Serta akan ada juga pameran dari kerajinan tangan masyarakat Cirebon diantaranya Topeng Cirebon, Bunga Rotan, dan Batik. Prof. Deny menambahkan, pembangunan Gedung Seni dan Budaya ini harus ada sentuhan-sentuhan Budaya Cirebon untuk pengembangannya. Seperti yang diamanahkan oleh Sunan Gunung Jati Cirebon, Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin, pesannya ada dua, yaitu tajug tempat ibadah orang Islam, dan fakir miskin. Harusnya 2 dasar ini yang melandasi pembuatan RPJMD, ujar beliau. Masih ada beberapa tempat yang dikunjungi, seperti penataan dan pemanfaatan waduk setu patok, penataan wisata bukit maneungteung (Ajimut), serta pasar batik lanjutan trusmi yang dibangun oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon yang merupakan sebuah pasar yang secara khusus menjual hasil kreasi para pembatik setempatdan salah satu industri ekonomi kreatif masyarakat Cirebon dalam memasarkan batik khas Cirebonnya. Pasar yang terletak di Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon ini telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dan dibuka pada 2 April 2015.