BANDUNG — Perangko, secarik kertas berperekat, merupakan bukti bahwa seseorang telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos. Seperti halnya mengirim surat, perangko ditempelkan pada amplop, kartu pos, atau benda pos lainnya sebelum dikirim. Seiring berjalannya waktu, perangko dengan keunikan yang ditampilkan setiap penerbitannya, menjadi sebuah benda kegemaran yang diburu kolektor. Adapun aktivitas atau hobi mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya disebut Filateli. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar melihat sisi lain sebuah perangko. Dirinya memandang pada setiap penerbitannya, perangko selalu merepresentasikan hal atau kejadian yang terjadi di dunia, baik dalam skala daerah, nasional, bahkan internasional. Maka menurutnya perangko juga menjadi alat perekam sejarah. Artinya secara sengaja atau tidak, sebuah perangko juga merekam sejarah peradaban manusia. “Mencintai Perangko berati mencintai sejarah, setiap perangko hadir sesuai momentnya sendiri, seperti perangko tahun ini gambar ayam, yang menggambarkan bahwa saat ini tahun ayam kan sekarang,” kata Deddy Mizwar pada peringatan hari Filateli Indonesia ke-95 di Kantor PT Pos Indonesia Jl. Cilaki Bandung, Sabtu (01/04/2017). “Tidak ada perangko yang diterbitkan tanpa latar belakang peristiwa. Oleh karena itu perangko bisa menjadi pengingat catatan sejarah bangsa ini,” sambungnya. Oleh karenanya Deddy juga mengapresiasi para filatelis yang masih melestarikan prangko, meski secara fungsional, prangko sudah jarang “dilirik”, bahkan digunakan masyarakat banyak, seiring hadirnya era digitalisasi. “Luar biasa para filatelis, bukan hanya sekedar hobi tetapi ikut menyimpan catatan sejarah secara tidak langsung,” ujar Deddy. Sementara peringatan hari filatelis ke-95 tersebut, merupakan awal penyelenggaraan kompetisi filatelis dunia yang akan digelar di Indonesia Agustus 2017 mendatang dan direncanakan akan diikuti 95 negara. Pada kesempatan itu, ditandatangani pula sampul peringatan hari jadi ke-95 Filateli Indonesia. Serta pada kegiatan tersebut, dipamerkan lukisan wajah Wagub Jabar Deddy Mizwar yang disusun dari prangko, miniatur Gedung Sate Bandung Dari prangko, serta mobil VW antik yang seluruh bagian badan atau bodynya ditempeli prangko. (Humas Jabar)