Inilah, Bandung .- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar akan fokus membahas pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Rapimprov 2016. Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno mengatakan dalam rapimprov, Kadin Jawa Barat melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan upaya-upaya sinergistik dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program organisasi. Dirinya menjelaskan, pada Rapimprov kali ini pihaknya akan mengambil tema mengenai MEA. “MEA, Mengubah Tantangan Menjadi Peluang bagi Pelaku Usaha Jawa Barat. Dalam rangkaian kegiatan Rapimprov ini akan membahas sejumlah agenda kegiatan di antaranya evaluasi pelaksanaan program kerja 2015 serta penetapan sasaran dan program kerja tahunan melalui penguatan organisasi serta peningkatan peran dan fungsi Kadin,” katanya, Rabu (17/2). Rencananya, acara Rapimprov Kadin Jabar 2016 akan diawali dengan Dialog Ekonomi yang akan menghadirkan keynote speaker Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan, Ketua Kadin Indonesia, dan Ketua Kadin Jabar. Sementara itu, dirinya menjelaskan kembali mengenai peran Indonesia yang menjadi pangsa pasar potensial bagi negara-negara di tingkat ASEAN. Dibukanya pasar bebas ASEAN memberikan peluang besar bagi negara lain membuka usahanya di Indonesia tidak terkecuali di Bandung. “Ini pasar bebas, tidak bisa melarang mereka untuk membuka usahanya di Indonesia termasuk Bandung. Kalau memenuhi persyaratan, prosedur, yah bisa saja,” jelas dia. Selain itu dirinya juga menjelaskan mengenai pergerakan perusahaan Malaysia yang sudah membuka kantor di Bandung dan mulai menyelenggarakan pergerakan usaha dalam bidang advertising. Menurutnya, ketertarikan negara lain untuk membuka usaha karena biaya produksi lebih murah serta pangsa pasarnya masih terbuka luas. “Terlebih masyarakat Bandung dan Jakarta dikenal cukup konsumtif. Jadi MEA ini jadi peluang mereka untuk membuka cabang (perusahaanya) di Indonesia,” papar dia. Meski begitu, pihaknya belum bisa mendata sudah berapa perusahaan atau pelaku usaha dari negara-negara di ASEAN yang sudah membuka usahanya di Jawa Barat khususnya Bandung. Pihaknya hanya ingin pelaku usaha lokal tidak perlua khawatir untuk bersaing. Justru harus melihat MEA sebagai peluang pasar. “Kita juga bisa memasuki pasar di negara mereka, ini peluang,” jelas dia.