Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan, rencana kedatangan orang nomor satu di indonesia menjadi bukti jadi proyek pembangunan BIJB berjalan sesuai rencana. Sejumlah persiapan terus dilakukan agar mega proyek ini dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan. Kami gembira karena dikunjungi presiden sehingga lebih memastikan bahwa proyek ini berjalan dengan baik, ujarnya di Gedung pakuan, kemarin Aher sapaan akrab Ahmad Heryawan mengatakan, kehadiran presiden memiliki arti penting demi mendorong percepatan pembangun bandara internasional yang ditargetkan beroperasi 2017 mendatang. Karena bagaimanapun kehadiran BIJB dapat menunjang pembangunan diwilayah Jawa Barat. Ini (Kedatangan Presiden) sebagai bentuk dukungan politik dan finansial. Kami akan ceritakan pentingnya BIJB, tutur aher. Dikatakan Aher, Presiden Jokowi sebetulnya memiliki beberapa rencana untuk kunjungan ke Jawa Barat. Presiden akan melihat kampung KB di Cirebon dan kegiatan lainnya. Namun karena lokasinya berdekatan dengan BIJB, Presiden Jokowi memilih untuk meninjau proyek pembangun bandara tersebut. Aher bahkan telah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik dan Direktur utama PT BIJB Virda Dimas untuk mempersiapkan proses penyambutan dan rencana peletakan batu pertama pada besok hari. Mumpung beliau ada waktu akan disiapkan seremonial upacara penekanan tombol dan sirine, ujarnya. Saat disinggung terkait rencana menggandeng Angkasa Pura (AP) II sebagai mitra dalam pengelolaan BIJB, dia mengaku hingga saat ini masih dalam proses. Namun jika rencana kerja sama itu tidak teralisasi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tidak akan memersalahkannya. Kami tetap sama AP I, tapi tanpa mereka pun kami akan tetap jalan terus, bebernya. Aher menyatakan, rencana kerja sama dengan AP II akan tetap diupayakan. Pasalnya, AP II memiliki pengalaman dalam mengelola bandara. Sejumlah bandara di Indonesia saat ini saja sebagian besar dikelola oleh AP II, di antaranya Bandara internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Husein Sastranegara. Kalau dengan AP II lebih nyaman. Mereka sudah punya syarat syarat sebagai lembaga pengelola dan punya pengalaman, ucapnya.