Sumedang, (PR).- PT Kereta Api Indonesia menyatakan, jalur KA non-operasi yang memiliki potensi paling tinggi untuk kembali diaktifkan yakni Jalur KA Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Kertajati dan Jalur KA Bandung-Soreang-Ciwidey. Sebab, dibandingkan dengan jalur KA non-operasi yang lain, kedua jalur tersebut dinilai akan banyak dibutuhkan masyarakat. Pertimbangannya, saat ini jalur transportasi melalui jalan raya sudah sangat padat dan bahkan sering terjadi kemacetan. Hal itu disampaikan Kepala Humas PT KAI, Agus Komarudin kepada wartawan di sela Acara Napak Tilas Rancaekek-Tanjung Sari di Jatinangor, Kab. Sumedang, Rabu 30 Maret 2016. “Pemerintah memang berencana akan menghidupkan kembali sejumlah jalur KA non-operasi. Akan tetapi, mana yang diprioritaskan, itu merupakan kewenangan pemerintah. Dalam hal ini, PT KAI selaku operator akan siap melaksanakan tugas. Jalur manapun yang akan diaktifkan kembali, kami siap melaksanakan. Hanya saja, bila dinilai dari sisi yang paling tinggi potensinya, maka yang berpeluang paling besar yakni Jalur KA Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Kertajati dan Jalur KA Bandung-Soreang-Ciwidey,” katanya menjelaskan. Salah satu warga Tanjungsari, Yanti mengatakan, ia mengaku khawatir ketika ada sejumlah pihak yang melakukan pengukuran di sekitar rumahnya beberapa waktu lalu. Ia dan keluarganya sudah menetap di daerah tersebut sejak 1978. Ia sadar mendirikan bangunan di tanah yang bukan miliknya dan sangat khawatir digusur. Ia berharap, pemerintah memberikan solusi untuk warga seperti dirinya, karena ia dan sejumlah warga lainnya sudah lama tinggal di daerah tersebut. Kalaupun dirinya mesti relokasi, ia berharap pemerintah menyediakan tempat yang layak bagi dirinya.