Sumedang, (PRLM).-Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sumedang, menargetkan akan menyelesaikan pembangunan jalan ke sejumlah tempat relokasi warga terdampak pembangunan Waduk Jatigede sampai Pebruari nanti. Percepatan pembangunan jalan ke tempat relokasi itu, sangat penting guna memperlancar proses angkutan bahan material untuk membangun rumah baru warga. Selain itu, membangun fasilitas umum dan sosial (fasum dan fasos), seperti pemasangan listrik, sarana air bersih, masjid dan WC umum. Pembangunan jalannya akan dilakukan secepat mungkin. Kalau tak ada hambatan, mudah-mudahan Februari sudah selesai, termasuk memasang bronjong untuk penahan tanah supaya tidak longsor, kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sumedang, Sujatmoko ketika ditemui di kantornya, Jumat (29/11/2016). Menurut dia, pembangunan jalan di tempat relokasi warga terdampak Jatigede, ada di dua titik yakni di tanah kas desa di Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja dan Dusun Bojongsalam, Desa Padajaya, Kecamatan Wado. Pembangunan jalan di Desa Pakualam, sepanjang 1,6 km dengan lebar 4 meter. Kontruksi jalannya berupa aspal hotmix. Pembangunan jalan itu menelan biaya Rp 2,5 miliar dari anggaran perubahan APBD 2015. Sampai sekarang masih proses pembangunan, tutur Sujatmoko. Sedangkan di Dusun Bojongsalam, Desa Padajaya, Kecamatan Wado, lanjut dia, pembangunan jalannya sepanjang 1,5 km dengan lebar 4 meter. Namun, mengingat anggarannya terbatas hanya Rp 200 juta dari APBD 2016, sehingga kondisi jalannya sebatas pengerasan pasir dan batu (sirtu). Bahkan sirtunya hasil bantuan dari pengusaha galian pasir di Cimalaka. Sementara anggaran Rp 200 juta itu, untuk biaya penyediaan alat berat berikut bahan bakarnya. Walaupun hanya pengerasan, minimal bisa dilalui kendaraan angkutan bahan material untuk memperlancar pembangunan fasum dan fasos, termasuk pembangunan rumah warga juga, katanya. Lebih jauh Sujatmoko menjelaskan, pembangunan jalan termasuk pemasangan bronjong penahan tanah di Dusun Bojongsalam, bisa dikatakan swakelola. Sebab penyediaan sirtu dan bronjongnya hasil sumbangan. Untuk penyediaan bronjong, sumbangan setiap dinas dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Sumedang. Setiap dinas dan SKPD, diperintahkan Wabup Eka Setiawan untuk menyediakan 5-10 bronjong yang sudah terisi batu. Bahkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung pun akan membantu penyediaan 200 bronjong. Cuma sayangnya, hanya bronjong kawatnya saja atau belum diisi batu, ujarnya. Menyinggung program pembangunan jalan tahun 2016, ia mengatakan, ada beberapa pembangunan jalan yang menjadi prioritas tahun ini. Hal itu, diantaranya membangun jalan baru ke lokasi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cijeruk, Kecamatan Pamulihan dan jalan ke TPSA Cibeureum di Kecamatan Cimalaka. Selain itu, pelebaran jalan ke lokasi lepas landas olah raga Paralayang dan Gantole untuk PON XIX Jabar di puncak Bukit Batudua, Gunung Lingga Kecamatan Cisitu serta melanjutkan perbaikan jalan di wilayah kota Sumedang. Pembangunan jalan ke TPSA Cijeruk sepanjang 3 km dengan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar dan ke TPSA Cibeureum Rp 3,5 miliar. Kalau jalannya sudah dibangun, pemerintah pusat akan membantu anggaran untuk pengelolaan sampahnya di Badan Lingkungan Hidup sebesar Rp 12 miliar. Untuk pelebaran jalan ke lokasi Paralayang di puncak Bukit Batudua, sepanjang 4,5 km dengan anggaran Rp 13 miliar. Perbaikan jalan rusak di wilayah kota, salah satunya di Jalan Panyingkiran, tuturnya.