Bandung, Bappeda Jabar.- Tugas pokok perencanaan adalah menyiapkan, melakukan dan menyelesaikan kegiatan perencanaan. Prosesnya dilaksanakan secara teratur, sistematis berdasarkan metode ataupun teknik tertentu yang menghasilkan rencana kebijakan, rencana program dan rencana proyek. Serta pemantauan dan penilaian atas perkembangan hasil pelaksanaan. Hal ini diungkapkan Perencanaan Ahli Muda Setda Provinsi Jawa Barat Iwan Kurniawan, S.STP., M.AP saat menjadi narasumber pada kegiatan Pemantapan Peran dan Kontribusi Jabatan Fungsional Perencanaan Dalam Manajemen Pembangunan Daerah. Kegiatan tersebut berlangsung di ruang sidang Soehoed Warnaen Bappeda Jabar Jalan Ir H Djuanda No.287, Bandung, Kamis (10/3). Pada pemaparan materi tentang Pendayagunaan Pejabat Fungsional Perencana (Pemantapan Peran dan Kontribusi dalam Manajemen Pembangunan Daerah Melalui Aktivasi AP2I). Dia mengatakan, secara ideal urgensi jabatan fungsional (Jafung) dalam penyelenggaraan pemerintahan memiliki enam point. Urgensi jafung ada 6 point. Yakni, identifikasi permasalahan, perumusan alternatif kebijaksanaan perencanaan, pengkajian alternatif, penentuan alternatif dan rencana pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan dan penilaian hasil pelaksanaan, ucapnya. Dia menambahkan, idealnya dalam hubungan kerja, perencana berfungsi pada tataran konsepsi, rencana/rumusan kebijakan, pemantauan dan penilaian perkembangan hasil pelaksanaan program. Perencana juga memiliki akses secara langsung dengan pejabat tinggi pratama (eselon II) sebagai atasan langsung terkait dengan penyampaian ide/gagasan dan inovasi perbaikan/improvement. Perencana dapat langsung melakukan brainstorming dengan dengan pejabat tinggi pratama (eselon II) sebagai atasan langsung. Terkait dengan capaian kinerja (outcomes) unit kerja, dan kontribusinya terhadap capaian kinerja Pemprov Jabar, ujarnya. Untuk itu seseorang yang menduduki posisi jafung perencanaan diharapkan memiliki protipe perencanaan profesional. Yakni ahli, bertanggung jawab dan sejahtera. Seorang jafung harus bisa menunjukkan kontribusi dan capaian outcomes unit kerja. Kemudian meunjukkan prestasi dengan membangun inovasi dan continous improvement. Jika sudah begitu maka kesejahteraan akan mengikuti, ujarnya mengakhiri. (NR)