Bisnis.com, Bandung.- Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Jawa Barat terus berupaya memacu produksi udang windu sebagai komoditas unggulan yang bernilai ekspor tinggi. Kepala Diskanlut Jabar Jafar Ismail mengatakan saat ini budi daya udang windu terus dipacu terutama di pesisir Pantai Utara. Pasalnya, di kawasan tersebut budi daya udang windu cukup tumbuh dengan baik. “Saat ini petambak sudah menggunakan teknologi modern untuk mengelola tambak mereka. Sebab, budi daya udang windu rentan terkena penyakit,” katanya kepada Bisnis, Kamis (30/6). Saat ini luasan budi daya tambak udang windu di pesisir Pantai Utara mencapai ratusan hektare (ha) dengan jumlah produksi per ha mencapai 1 kwintal. Dia menjelaskan, harga udang windu saat ini cukup tinggi berada di kisaran Rp108.000/kg untuk ukuran size 8 cm. “Apalagi kalau ukurannya 30 cm itu bisa mencapai jutaan rupiah.” Jafar mengungkapkan, saat ini orientasi pasar udang windu menyasar ekspor dipacu tingkat permintaan yang terus meninggi setiap tahunnya. Tak hanya mengandalkan budi daya udang windu, ujarnya, dalam satu tambak para petambak bisa sekaligus menanam benih rumput laut dan ikan bandeng. Pasalnya, kedua komoditas tersebut saling menguntungkan sama lainnya. “Jadi di saat panen, petambak bisa sekaligus tiga komoditas dan ini sangat menguntungkan sekali untuk mengerek kesejahteraan,” paparnya.