INILAH, Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengakui kekurangan destinasi wisata di wilayah selatan masih kurang aksesibilitasnya. Maka dari itu, percepatan pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) didorong untuk selesai lebih cepat dari yang dijadwalkan. Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, selain mendorong percepatan pembangunan tol Bocimi, mereka juga akan mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk mempercepat regulasi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Iwa menyebutkan ditargetkan tol Bocimi sudah dapat digunakan pada tahun 2017 mendatang. Iwa menyebutkan, potensi ekonomi pariwisata Jawa Barat diproyeksikan jauh lebih besar dibandingkan dengan potensi ekonomi dari sektro minyak dan gas. Sebab, sektor pariwisata diyakini akan tetap ramai dalam kondisi apapun. “Panduan KSPN juga sudah kami buatkan, dengan demikian diharapkan arah kebijakan pariwisata menjadi lebih jelas,” kata Iwa kepada INILAH ditemui di Gedung Sate, Bandung, Selasa (6/12/2016). Maka, untuk mendukung KSPN Jawa Barat terutama di kawasan selatan dibutuhkan pembangunan infrastruktur yang memadai. Menurut Iwa, selama ini yang kurang menarik minat wisatawan kelas menengah ke atas untuk berpelesir ke kawasan selatan seperti Sukabumi dan Pelabuhan Ratu karena disebabkan kurangnya akses yang mempermudah mereka. “Indikator kurangnya minat mereka adalah, masih sedikitnya tingkat hunian hotel di kawasan itu. Angkanya masih di bawah 50%,” kata Iwa. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Iwa, diinformasikan pemerintah pusat bahwa pembangunan tol Bocimi mutlak harus dipercepat penyelesainnya. Untuk tahapan awal, penyelesaian tol Bogor-Ciawi akan dirampungkan terlebi dahulu pada tahun 2017. Berikutnya, pemerintah akan membangun akses tol dari Ciawi menuju Sukabumi sepanjang kurang lebih 40 kilometer. “Sehingga wisatawan kelas menengah atas bisa berlibur ke wilayah Sukabumi dan Pelabuan Ratu dalam waktu satu jam dari Bogor,” pungkas Iwa.