BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meresmikan pembangunan incinerator (mesin pemusnah limbah) kedua yang dibangun oleh PT Jasa Medivest di Dawuan, Jawa Barat. Pembangunan incinerator kedua ini diharapkan mampu menjadikan Provinsi Jawa Barat sebagai rujukan pengelolaan limbah medis di Indonesia. Aher menuturkan incinerator kedua milik anak perusahaan BUMD Jabar PT Jasa Sarana ini memiliki daya tampung lebih dari 6.000 ton limbah medis per tahun. Adanya peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu mengatasi persoalan limbah medis di wilayah Jawa Barat. “Dengan ditambahnya kapasitas ini tentu sebuah langkah maju sebab pengelolaan limbah ini masih jadi persoalan. Saya harap ini jadi yang terbesar di Indonesia dan mudah-mudahan ini jadi inspirasi karena urusan pengelolaan limbah ini masih belum tertangani,” kata Aher usai acara peresmian, Selasa (25/8). Aher pun optimistis Jabar akan menjadi provinsi pertama yang berhasil melakukan pengolahan limbah B3 dengan baik. Terlebih, Jabar pun akan membangun pengolahan limbah lainnya yakni di Nambo, Bogor, dan Legok Nangka, Kabupaten Bandung. “Di kita belum ada provinsi atau kota yang bisa memberesken persoalan sampah secara modern,” katanya.