Inilah, Bandung.- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar membuka Malam final Pasanggiri Seni Tari, Musik dan Teater tingkat Provinsi Jawa Barat, digelar di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kota Bandung, 28 – 29 Mei 2016. Wagub Deddy menuturkan, kegiatan ini perlu diselenggarakan secara berkelanjutan. Acara berbasis seni budaya ini dapat membuka kreativitas dan ruang ekspresi, khususnya bagi generasi muda untuk mengembangkan seni tari, musik, dan teater. “Ini harusnya berkesinambungan agar kualitas dan kreativitas para pelaku seni ini bisa kita evaluasi. Itulah perlunya sebuah festival, sebuah kompetisi yang berkelanjutan, agar mereka menggali potensi,” ujar Deddy. Kegiatan ini dirancang agar dapat memberikan hiburan yang sehat, edukatif, dan bernilai kultural yang tinggi. Di samping itu, kegiatan yang diikuti oleh sekitar 300 peserta ini, memberikan kesempatan pada para seniman untuk tampil pada forum besar dan mendapatkan pengalaman seni. “Pada kegiatan ini, seniman bisa berkreativitas sebebas mungkin, dan juga bisa menambah motivasi bagi para seniman agar lebih kreatif lagi, serta menjadi sebuah tantangan bagi seniman agar dapat berdaya saing,” papar dia. Dia menambahkan, kegiatan ini pun didorong dapat menyukseskan ekonomi kreatif berbasis seni budaya. Pada bidang pariwisat, kegiatan pasanggiri bisa menarik para wisatawan. Selain menjadi objek wisata, wisatawan pun dapat menjadi saksi kekayaan seni budaya di Jawa Barat. “Teruslah berkarya, dan jangan takut mengekspresikan apa yang anda pikirkan dan rasakan. Jujurlah dalam berkarya sehingga bisa menyentuh siapapun yang menyaksikan karya-karya anda,” pesan Deddy. Dalam pasanggiri tesebut, tim juri berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan seniman. Mereka menjadi penilai bagi setiap penampil. Deddy pun sempat menyinggung alih kelola SMK/SMA pada tahun depan. Kata dia, perlu juga ada SMK baru yang menjurus pada seni dan budaya. Hal ini agar mampu mengolah seni budaya Jawa Barat sehingga lebih tumbuh berkembang secara dinamis. “Ini pun perlu dipikirkan kembali, bagaimana kesiapan tenaga pengajarnya,” katanya.