BAPPEDA JABAR - Ekonomi Jabar Tumbuh 5,88%
Ekonomi Jabar Tumbuh 5,88%
10 August 2016 12:31

Inilah.- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar merilis laju pertumbuhan ekonomi (LPE). Dibandingkan dengan periode sebelumnya, pada triwulan II/2016 ini LPE Jabar meningkat sebesar 5,88%.
Kepala KPwBI Jabar Rosmaya Hadi mengatakan, naiknya angka LPE ini seiring dengan perbaikan dan kondisi perekonomian di Tatar Priangan.

“LPE Jabar pada triwulan II/2016 ini tercatat sebesar 5,88% (yoy). Angka ini pun meningkat cukup tinggi dibanding triwulan I/2016 yang tumbuh sebesar 5,13% (yoy),” kata Rosmaya, akhir pekan lalu.

Menurutnya, peningkatan LPE ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan BI. Pencapaian pertumbuhan ekonomi Jabar ini pun jauh mengungguli nasional yang tumbuh sebesar 5,18%.

Faktor pendorong LPE tersebut tidak terlepas dari konsumsi rumah tangga yang masih solid, peran pemerintah melalui stimulus baik fiskal maupun pelonggaran stance kebijakan moneter, tingkat inflasi yang terkendali, serta berlanjutnya tren penguatan nilai tukar rupiah.

Dari sisi pengeluaran, peningkatan laju pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya didorong oleh peningkatan kinerja pada seluruh komponen, terutama ekspor (15,91%) dan konsumsi pemerintah (7,83%). Peningkatan ekspor ini sejalan dengan membaiknya kinerja penjualan ekspor luar negeri ke beberapa kawasan utama (Eropa dan ASEAN) khususnya produk elektronik dan otomotif.

Kinerja ekspor antardaerah juga memberikan kontribusi seiring dengan meningkatnya permintaan dari provinsi lain menjelang Lebaran. Peningkatan pada konsumsi pemerintah sejalan dengan semakin membaiknya pola belanja pemerintah daerah. Hingga triwulan II 2016, persentase serapan belanja APBD Jabar mencapai 32,31% atau lebih tinggi dibanding triwulan II 2015 sebesar 22,94%.

Di sisi lain, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama pertumbuhan dengan kontribusi mencapai 3,69%. Hal ini tidak terlepas dari efek seasonal Bulan Ramadan yang berlangsung hampir sepenuhnya di bulan Juni serta adanya insentif dari pemerintah berupa pemberian gaji ke-13 dan ke-14 bagi PNS.

Intermediasi perbankan juga berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, di mana seiring dengan berlanjutnya penurunan suku bunga kredit, laju pertumbuhan kredit juga turut meningkat khususnya pada kredit investasi (tumbuh dari 4,12% menjadi 8,39%) dan kredit konsumsi (tumbuh dari 13,00% ke 13,58%).

Sebagaimana prakiraan BI, lapangan usaha pengolahan dan perdagangan pada triwulan II/2016 ini tumbuh meningkat sebagai bentuk respons pelaku usaha terhadap kenaikan permintaan masyarakat yang didorong oleh menguatnya keyakinan konsumen serta momen Ramadan dan Lebaran.

Kondisi perekonomian yang membaik berdampak pada peningkatan permodalan dan likuiditas perbankan di triwulan II/2016. Hal ini juga mendorong perbankan lebih percaya diri dalam menyalurkan kredit, tercermin dari penyaluran kredit perbankan Jawa Barat yang tumbuh dari 10,06% ke 10,44%.

Semakin solidnya pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus berlanjut pada triwulan berikutnya. Kondisi tersebut didukung oleh stimulus fiskal, khususnya pembangunan proyek infrastruktur, peningkatan optimisme konsumen seperti tercermin pada meningkatnya Indeks Tendensi Konsumen (BPS) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (BI), serta momentum penyelenggaraan PON ke-19 di Jawa Barat.

Investasi diperkirakan juga meningkat, seiring dengan dampak implementasi Paket Kebijakan Pemerintah, yang menawarkan iklim investasi yang lebih baik, serta didukung oleh stabilitas ekonomi makro yang semakin baik. Dengan perkembangan tersebut, LPE Jabar 2016 diperkirakan masih on track 5,1% – 5,5% dengan kecenderungan bias ke atas.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022