BAPPEDA JABAR - Disnak Jabar Targetkan Sapi Pasundan Murni 100% di 2018
Disnak Jabar Targetkan Sapi Pasundan Murni 100% di 2018
02 March 2016 15:43

Inilah, Bandung.- Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat terus melakukan permunian gen terhadap Sapi Pasundan. Program pemurnian yang telah berlangsung sejak 2013 ini ditargetkan mampu menghasilkan sapi asli Jabar secara murni di awal 2018.

Kepala Disnak Jabar, Dody Firman Nugraha mengatakan, proses pemurnian Sapi Pasundan butuh waktu mengingat kegiatan reproduksi sapi yang berlangsung rata-rata hanya setahun sekali. Pemurniannya sendiri melibatkan Kemenristek Dikti.

“Pemurniannya makan waktu cukup lama, bisa tiga sampai lima tahun. Tapi, kami berharap sudah terlihat di 2018, dan nanti spermanya akan dibagikan ke para peternak,” ujar Dody kepada wartawan di kantor Disnak Jabar, Jalan Ir. H. Djuanda, Selasa (1/3/3016).

Pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai mengingat Sapi Pasundan yang ditampung di balai telah memiliki tingkat kemurnian gen cukup tinggi, dengan realisasi rata-rata di atas 90 persen.

Dia menjelaskan, pemurnian dilakukan di Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong di Kabupaten Ciamis. Tempat ini telah menampung 400 ekor Sapi Pasundan.

“Tahun ini, direncanakan akan ada penambahan sebanyak 50 ekor sehingga jumlahnya menjadi 450 ekor,” kata Dody.

Menurutnya, kapasitas kandang di balai yang sangat terbatas membuat tempat ini tidak bisa menampung sapi dalam jumlah banyak.

Selain soal jumlah kandang, pihaknya juga mesti memikirkan ketersedian pakan hijauan bagi ternak. Rencananya akan ada penambahan lahan hijauan pakan ternak seluas 9 hektare dari realisasi 10 hektare.

“Harus tercukupi hijauan bagi ternak. Kami tidak mau mengambil risiko, populasi yang bertambah membuat ternak kekurangan hijauan,” ucapnya.

Lebih lanjut dituturkan Dody, Sapi Pasundan sengaja dikembangkan karena punya keunggulan dibandingkan sapi impor. Sapi asli Jabar ini dikenal tahan banting dan mudah beradaptasi dengan potensi berat badan hingga 700-800 kilogram.

Hal ini berbeda dibandingkan sapi impor yang sangat rentan terjangkit penyakit dan repot dalam perawatan karena minumnya harus air artesis.

Pengembangan Sapi Pasundan juga sejalan dengan upaya pemenuhan kebutuhan daging sapi di Jabar. Kebutuhan daging sapi di Jabar sangat tinggi, dalam setahun mencapai 515.000 ekor. Dari angka tersebut, sapi lokal baru memenuhi 20% atau hanya sekitar 150.000 ekor per tahun.

Selain sapi impor, pengembangan Sapi Pasundan diharapkan dapat menghilangkan ketergantungan Jabar terhadap pasokan sapi dari provinsi lain seperti dari Jateng, Jatim, dan NTB.

“Kami ingin Jabar mandiri akan kebutuhan daging sapi,” bebernya.

Pengembangan Sapi Pasundan juga diharapkan membantu dalam upaya menumbuhan populasi sapi yang tahun ini ditargetkan sekitar 3%. Namun dia mengakui ini bukan perkara mudah, mengingat permintaan pasar terhadap daging sapi terbilang sangat tinggi.

Jabar sendiri bukan tergolong produsen sapi. Saat ini, jumlah populasi sapi di Jabar masih stagnan pada kisaran 400.000 ekor. Sementara rata-rata provinsi produsen sapi punya populasi di atas 700.000 hingga 4,7 juta ekor.

“Permintaan tinggi karena konsumsi daging yang juga masih tinggi,” pungkasnya.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022