BAPPEDA JABAR - Desa Membangun (Bimbingan Teknis Pelatihan Desa)
Desa Membangun (Bimbingan Teknis Pelatihan Desa)
25 June 2014 14:35

Bimbingan teknis pelatihan Desa yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat digelar selama tiga hari, yakni pada tanggal24s/d 26 Juni 2014. Kegiatan hari pertamadi ruang sidang Operrasional Room  Bappeda Jabar dimulai pada pukul 09.00 WIB. Acara dihadiri oleh Kepala Bappeda Jabar Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA, Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Barat Ir. H. Husain Achmad, MM, serta dihadiri oleh beberapa OPD dan Kepala Desa se- Provinsi Jabar.

“Sebenarnya yang membuat mereka/masyarakat pedasaan kurang berkualitas dalam meningkatkan ekonomi adalah bukan karna kemalasan, melainkan kurangnya pendidikan atau ilmu pengetahuan, sehingga pendidikan selalu menjadi latar belakang yang utama yang harus diperbaiki” ujar Sekretaris Bappeda Jabar.

Ia mejelaskan tentang beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pembangunan Desa, yakni jumlah penduduk miskin, lingkungan yang kurang memadai, infrastruktur Desa yang kurang baik, kebutuhan masyarakat yang kurang terpenuhi yang menyebabkan perpindahan penduduk dari desa ke kota, namun keterampilan yang kurang memadai membuat mereka tetap berada pada posisi tingkat bawah.

Menurut beberapa narasumber dari ITB, salah satunya Joko Suswanto menyampaikan materi terkait “Inovasi untuk meningkatkan manajemen desa”. Dia berpendapat bahwa pada dasarnya seluruh manusia harus mampu untuk berinovasi, meski inovasi tersebut pasti tidak akan lepas dari disetujui dan tidak disetujui. Individu, komunitas/organisasi, ilmu pengetahuan dan pengusaan Daerah akan membantu menumbuhkan inovasi tersebut. Dalam hal ini, Kepala Desa yang tentunya membawahi masyrakat atau sebuah organisasi, mempunyai ruang sangat besar untuk berinovasi dalam membangun pedesaan atau mengembangkan inovasi yang baik yang pernah dilakukan oleh kepala desa sebelunya. Selain mengetahui jumlah penduduk, seorang kepala Desa harus mengetahui potensi daerah yang dibawahinya, sehingga untuk menciptakan inovasi dalam rangka meningkatkan pedesaan tersebut bisa terwujud.

Hal senada dinyatakan oleh Kepala Bappeda Provinsi Jabar Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA,yang memberikan paparan diakhir diskusi dihari pertama, yaitu tentang lima arah kebijakan dalam pembangunan : (1) “melanjutkan” melanjutkan program-program yang sudah baik, selanjutnya dimanfaatkan dan direplikasi ke berbagai Daerah. (2) “menuntaskan” menuntaskan program-program yang sudah baik yang belum selesai. (3) “memberi dukungan” memberikan dukungan pada program-program pembangunan yang dilakukan langsung oleh komunitas berbasis masyarakat, akademisi, serta dunia usaha. (4) “reposisi” menerapkan strategi baru untuk program-program pembangunan yang sudah baik namun belum bisa dilaksanakan pembangunannya karena mengalami hambatan. (5) “reorientasi pembangunan” melakukan reorientasi dengan menyusun program-program baru bersifat terobosan, sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pembangunan yang perlu segera dilaksanakan.

Dia menambahkan, “baik Kepala Desa ataupun seluruh masyarakat Jabar, harus memahami janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur yang bertujuan untuk membangun Daerah dalam berbagai aspek, yakni : pendidikan, olah raga, kesenian, kesehatan dll, sehingga dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan tersebut, program yang direncanakan Desa bisa sinergis dengan program provinsi. Selain daripada itu, semua pihak (akademisi, komunitas dan masyarakat umum) bisa ikut berperan dalam menuntaskan segala persoalan yang ada di Jabar dengan mengetahui adanya RKPD online dan SMS Jabar membangun.

Pada hari kedua, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke tiga Desa yang ada di Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung, yakni Desa Cisondari, Desa Cibodas dan Desa Tenjolaya. Peserta pelatihan yang terbagi menjadi enam kelompok tersebut melakukan kunjungan ketempat yang berpotensi mengembangkan masyarakat bekerja, seperti usaha pembuatan dodol jambu, peternakan sapi yang ada di Desa Cisondari, serta perkebunan kopi di Desa Cibodas. Salah satunya garapan masyarakat terhadap potensi alam yang ada di Desa Cibodas, seperti perkebunan kopi dapat mempekerjakan masyarakat sekitar, bahkan masyarakat diluar Desa tersebut.

Diakhir kunjungan, Kepala Desa yang dikunjungi berbagi pengalaman dengan peserta pelatihan.  Kepala Desa Tenjolaya, dalam sebuah forum diskusi langsung dia menyatakan bahwa, “sebenarnya jika setiap Kepala Desa mempunyai kemauan dan semangat yang tinggi disertai dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman terhadap lingkungan sekitar, maka sedikit demi sedikit pengembangan pedesaan sangat bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Sehingga pembentukan masyarakat bekerja bisa dilakukan oleh siapa saja”. Ujarnya.

Ada beberapa hal catatan penting dalam pembangunan desa, Selain pendidikan yang selalu menjadi latar belakang utama yang harus diperbaiki, pembangunan infrastruktur juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan desa untuk menarik bidang-bidang lain agar semakin maju, perlu skala prioritas dan tahapan dalam pemilihan infrastruktur yang dibangun terlebih dahulu.

Bimbingan Pelatihan Desa mebangunini merupakan bagian rangkaian kegiatan dengan tujuan menajamkan analisa untuk menciptakan gerakan baru atau menumbuhkan inovasi-inovasi baru demi membangun pedesaan yang lebih baik, sehingga dapat menciptakan masyrakat bekerja.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022