BAPPEDA JABAR - Demiz: Pemimpin yang Baik Membangun Akhlak Mulia
Demiz: Pemimpin yang Baik Membangun Akhlak Mulia
09 May 2016 20:31

Inilah, Yogyakarta – Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar mengatakan kepemimpinan bukan soal suku bangsa melainkan bagaimana seseorang mampu membawa perubahan di masyarakat ke arah yang lebih baik.

“Apakah seorang presiden harus dari suku tertentu? kepemimpinan bukan soal suku tapi nilainya, suku bangsa sudah dikesampingkan sekarang sudah terjadi pergeseran,” ujar Deddy di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin (2/5/2016).

Namun Deddy tak menampik bahwa suku Jawa menjadi yang paling dominan menjabat sebagai kepala negara. Hal ini menurutnya karena dipengaruhi oleh tradisi kekuasaan dan dipengaruhi oleh sejarah kerajaan-kerajaan besar di Jawa seperti Majapahit.

“Masuk akal, ya jadi memang seperti itu kenyataannya paling banyak orang Jawa kemudian dari tradisi kekuasaan, jadi dari sejarah kerajaan di Jawa ini yang paling dominan mulai dari Majapahit, tradisi itu kan nilai-nilai, keyakinan turun temurun dari generasi ke generasi yang dinamis dan berpengaruh pada kekuasaan itu sendiri,” katanya.

Hal ini juga dipengaruhi oleh banyaknya jumlah penduduk suku tertentu dan transmigrasi ke berbagai daerah.

“Begitu juga orang Sunda sekarang banyak yang transmigrasi, warga Jabar ke berbagai daerah di Indonesia,” kata Deddy.

Tetapi yang terpenting menurut Deddy dari manapun suku bangsanya tapi membangun akhlak yang mulia.

“Sebagai orang yang beragama marilah kita membangun akhlak yang mulia dan juga orang-orang di dekat kita dan masyarakatnya, nanti di tengah masyarakat yang berahlak mulia itu Allah berikan pemimpin yang terbaik bagi masyarakat,” pungkas Deddy.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022