INILAH, Subang – Keberadaan pelabuhan sangat penting bagi Provinsi Jawa Barat. Sebab, dengan kehadiran pelabuhan maka ekonomi masyarakat akan terdongkrak dari hasil pajak kapal-kapal barang yang merapat ke daratan. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar usai meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Kamis (12/1). “Pelabuhan ini harus jadi, kalau tidak apa kata dunia. Kami pernah sampaikan kepada pemerintah pusat kalau seolah Jabar dianaktirikan karena tidak punya pelabuhan. Tertawa mereka,” kata Deddy kepada wartawan. Sejauh ini, ujar Deddy, perkembangan pembangunan Pelabuhan Patimban sudah terdapat lahan seluas 800 meter yang menjorok ke dalam. Tinggal menunggu perluasan sebesar 300 meter lagi sebelum dibangun sandaran untuk kapal-kapal besar yang hendak merapat. Selain itu, dilihat dari master plan Pelabuhan Patimban direncanakan akan dibangun jalanan untuk dilalui kendaraan dan juga jalur kereta api menuju bandar laut. “Kalau dilihat, mantap ini barang. Ditargetkan selesai tahun 2019 dan bisa digunakan pada tahun 2020,” ujar Deddy. Deddy membayangkan dampak pertumbuhan ekonomi yang terjadi akan seperti apa nanti di Jabar termasuk juga masyarakat di sekeliling Pelabuhan Patimban yang akan mengalami perubahan budaya. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan mendorong pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang vokasionalnya disesuaikan dengan kebutuhan industri yang akan tumbuh setelah Pelabuhan Patimban selesai dibangun. “Dan, masyarakat sekitar jangan hanya jadi penonton tetapi harus ikut terlibat menjadi pelaku pertumbuhan ekonomi itu sendiri,” ujarnya. Lalu bagaimana dengan pembebasan lahan di darat dan laut? Deddy mengatakan pembebasan lahan menunggu perubahan RTRW pasca-penetapan lokasi yang pasti. Sehingga dana yang sudah ada sebesar Rp 500 miliar bisa segera digunakan. “Saya kira harus terserap semua. Kita harapkan bantuan dari masyarakat dan aparat jangan sampai terjadi pergesekan yang tidak perlu,” kata Deddy.