Bisnis.com, Bandung.- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mencoret program-program bisnis jangka panjang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) karena memberatkan anggaran. Asisten Daerah Bidang Ekonomi Setda Jabar Denny Juanda Puradimadja mengatakan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sudah menargetkan sampai akhir 2017 tidak ada BUMD yang merugi, memiliki hutang dan sakit-sakitan. “Boleh ada hutang tapi harus ada cashflow, program penyehatan BUMD ini selesai akhir 2017,” katanya di Bandung, Senin (29/8/2016). Menurutnya sampai saat ini BUMD milik Pemprov Jabar senang menyusun rencana bisnis proyek-proyek jangka panjang. Konsekuensi dari ini menyebabkan setiap tahun Pemprov Jabar harus terus menyuntik modal. “Kami ingin BUMD ini menjadi perintis saja, tidak usah bisnis sampai akhir,” paparnya. BUMD juga diminta untuk fokus pada proyek-proyek yang tengah digarap dan tidak perlu mengusulkan program-program baru setiap tahun. Karena itu dalam evaluasi BUMD, pihaknya juga merencanakan akan melebur sejumlah BUMD dan anak usaha BUMD yang memiliki elan bisnis yang sama. “Ada PT Jabar Energi, ada juga PT Migas Hulu Jabar ini nanti kami lihat karena bisnisnya sama,” ujarnya.