Usia sekolah, terutama pada kelas 6 sekolah dasar seorang siswa mampu memikirkan di luar pengalaman konkret menjadi pemikiran yang lebih abstrak, idealis dan logis. Selain itu, mereka juga mampu melakukan idealisasi dan membayangkan kemungkinan-kemungkinan. Hal ini terbukti pada saat kunjungan siswa SDSN Banjarsari 1 &2 serta SDN Karang Pawulang 1 & 2. Bincang Pagi Jabar yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam rangka mensosialisasikan Jabar Termaju 2025, kesan para siswa sangat antusias dan rasa ingin tahunya tinggi. Mereka mampu bertanya hal-hal yang out of the box. Hj. Megi Novalia, S.IP., M.Si selaku koordinator acara tersebut membacakan dongeng yang berupa komik mengenai Jabar Termaju Di Indonesia tahun 2025. Sebelumnya, anak-anak diberikan pertanyaan seputar Jawa Barat, seperti siapa Gubernur Jawa Barat, Wakil Gubernur Jawa Barat, Walikota Bandung, serta Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat. Semuanya mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan tersebut. Untuk menjadikan Jawa Barat Termaju di tahun 2025, Ibu Megi menyampaikan bahwa anak-anak harus mempunyai 5 nilai luhur dan 7 karakter khas masyarakat Jawa Barat, yaitu sehat, cerdas dan cermat, pandai membangun jejaring dan persahabatan, produktif dan berdaya saing tinggi, mandiri dan pandai mengatur diri, berdaya tahan tinggi dalam persaingan, harus peduli dengan penderitaan orang lain, harus menjaga diri dan menjunjung tinggi martabat masyarakat Jawa Barat. Rencana besar berikutnya adalah pembangunan infrastruktur untuk menunjang pembangunan bidang lainnya. Anak-anak diperkenalkan dengan Bandara Internasional Jawa Barat yang letaknya berada di Kertajati, Majalengka, Pelabuhan Laut Cirebon dan Pangandaran, serta pembangunan jalan tol seperti Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Selain itu, Jabar Masagi yang menjadi maskot juga diperkenalkan kepada siswa-siswa. Masagi adalah cara pandang atau cara berfikir yang mengarah ke upaya untuk mencari kesempurnaan – kesatu paduan yang konstruktif. Setelah pemaparan komik, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Banyak anak-anak yang ingin bertanya mengenai Jawa Barat, pertanyaannya antara lain terkait pembangunan BIJB bagaimana nasib ribuan hektare sawah produktif, bagaimana peran Bappeda Provinsi Jawa Barat mengenai kemacetan di Kota Bandung, serta bagaimana menjaga sawah agar tidak dibangun perumahan. Anak-anak pun diajak mengelilingi semua bidang yang ada di Bappeda Provinsi Jawa Barat, dengan begitu anak-anak tahu apa fungsi dan peran dari bidang-bidang tersebut. Selain itu, anak-anak melihat Mobil Jelajah Jabar Merencana. Kedepannya semoga di tahun 2025, salah satu dari mereka dapat menjadi orang yang membanggakan Provinsi Jawa Barat dan penerus perencanaan di Jawa Barat. Dengan kecerdasan dan bakat yang dimiliki oleh anak-anak tersebut, diharapkan anak Jawa Barat harus menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri, jangan membiarkan orang asing yang melakukannya.