Bandung, Antarajabar.com.- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menandatangani Letter of Intent (Pernyataan Kehendak) dengan Wallonia Region-Belgia, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Kamis, salah satu poin penting dalam LoI tersebut adalah Belgia akan memperluas investasinya di Jawa Barat seperti di bidang pariwisata, peningkatan SDM, pendidikan/teknologi, penelitian pengembangan infrastruktur. “Kita harapkan LoI yang kita tandatangani tadi menjadi payung dari berbagai kerjasama lainnya. Untuk kerja sama dengan kerajaan Belgia ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya dari Belgia dia sudah investasi di Jabar terutama bidang logam, tekstil, mesin elektronik, dan lain-lain,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Penandatanganan Letter of Intent (Pernyataan Kehendak) dengan Wallonia Region tersebut disaksikan langsung oleh YM. Putri Astrid dari Belgia sebagai representasi dari Kerajaan Belgia dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Wallonia Region ini membawahi lima provinsi di Belgia yaitu Hainaut, Brabant Wallonia, Namur, Liege dan Luxemburg. Wagub Jabar menuturkan Belgia juga tertarik dalam pengembangan infrastruktur di Provinsi Jawa Barat, karena negara tersebut adalah salah satu negara di Eropa yang memiliki kemampuan teknologi terbaik dalam bidang pelabuhan. “Jadi salah satu keunggulan Belgia itu adalah teknologi mengelola pelabuhan, empat pelabuhan terbaik di di Eropa salah satunya di di Belgia. Jabar belum punya pelabuhan dan barangkali pemerintah pusat bisa bekerja sama dengan Belgia,” kata dia. Ia penandatanganan LoI ini adalah merupakan rangkaian dari kunjungan Belgian Economic Mission ke Indonesia yang dilaksanakan dari 12-19 Maret 2016 dengan tujuan DKI Jakarta, Kota Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi. “Ini adalah ketiga kalinya Belgian Economic Mission mengunjungi Jawa Barat. Tujuan kunjungan ini adalah untuk meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi bilateral dengan meningkatkan volume ekspor, impor dan investasi dari dan ke Indonesia,” kata dia. Menurut dia, dalam kunjungan ini melibatkan tujuh pejabat tinggi negara termasuk Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan dan pejabat daerah beserta 250 orang pengusaha dan entitas bisnis dari Kingdom of Belgium yang bergerak di berbagai bidang usaha. “Dan delegasi ini dipimpin oleh Her Royal Highness Princess Astrid of Belgium,” kata dia. Ia mengatakan untuk menindaklanjuti Letter of Intent ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menunjuk Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama sebagai penghubung. Adapun pemerintah Wallonia Region telah menunjuk The Wallonia Export-Investment Agency (AWEx) sebagai penanggung jawab kerja sama tersebut. Akan tetapi, meskipun kerja sama ini adalah government to government engagement, diharapkan peran serta entitas bisnis untuk dapat mendorong dan berkontribusi positif terhadap kerjasama yang telah diinisiasi pemerintah kedua daerah. Belgia sudah menjadi mitra strategis bagi Indonesia, dan di Jawa Barat sendiri sudah banyak investor Belgia yang melakukan usahanya terutama di sektor logam, mesin dan elektronik serta industri tekstil. Selain perdagangan dan investasi, lanjut dia, ke depan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentunya berharap kerja sama bisa berkembang ke sektor lainnya seperti bidang pariwisata, pendidikan, penelitian dan pengembangan infrastruktur (pelabuhan dan pembangkit listrik), dimana dalam hal ini wilayah di Belgia memiliki keunggulan dalam bidang tersebut. Sementara itu CEO Flanders Investment and Trade Agency Claire Tillekaerts mengatakan pihaknya tidak dapat menyebutkan jumlah pasti berapa nilai investasi Belgia di Jawa Barat namun kerjasama antara Belgia dan Jawa Barat sudah terjalin cukup lama yakni sekitar 20 tahun. “Ada beberapa perusahaan Belgia yang berinvestasi di Jawa Barat dan kami tertarik pembangunan baru di Jawa Barat. Kami ingin menawarkan keahlian kami di bidang reklamasi pantai di lokasi pelabuhan tersebut,” kata Claire.