BAPPEDA JABAR - Banjir Musiman, Aher Ajak Masyarakat ‘ Buka-bukaan ‘
Banjir Musiman, Aher Ajak Masyarakat ‘ Buka-bukaan ‘
16 March 2016 16:54

Bisnis.com, Bandung.- Menanggapi parahnya banjir musiman di kawasan Bandung Selatan tahun ini, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak Pemerintah Pusat, dan masyarakat untuk saling terbuka dalam mencari solusi terbaik menanggulangi musibah rutin tersebut.

“Pokoknya gini, Pemerintah Pusat khususnya untuk selalu terbuka untuk berdiskusi untuk mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat. Tentunya ketika Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Provinsi terbuka untuk menyelesaikan masalah Citarum ini. Masyarakatnya juga perlu terbuka untuk secara ilmiah, secara baik, apa penyelesaian yang akan kita sepakati bersama,” tuturnya melalui rilis, Selasa (15/3/2016).

Aher juga menegaskan bahwa kawasan yang ‘pasti’ banjir tiap musimnya tersebut seharusnya tidak jadi pemukiman. Kawasan tersebut malah bisa jadi ‘penyelamat’ bagi kawasan Bandung Selatan dan sekitarnya untuk secara permanen terbebas dari banjir tahunan.

Salah satunya dengan dialihfungsikan menjadi kawasan kolam retensi. Kolam yang akan menampung air dalam jumlah besar, sehingga dapat menjadi sarana untuk mencegah agar luapan Citarum tak meluber kemana-mana.

Di samping itu, apapun solusinya, hasil kesepakatan pemerintah, para stakeholder, juga masyarakat kemudian perlu adanya kedewasaan atas konsekuensi yang akan diterima.

Misalnya, bila akhirnya Cieunteung dijadikan kawasan retensi, masyarakat harus siap dengan pembebasan lahannya. Begitu pula dengan solusi lainnya. Karena setiap solusi pasti ada konsekuensi.

“Kawasan tersebut harusnya tidak jadi pemukiman. Tapi kita tidak juga mau menyalahkan masa lalu yah, siapa yang mengizinkan perumahan? Siapa yang memulai? Nggak usahlah kita pikirkan masalah seperti itu. Itu masa lalu, yang penting bagaimana kita secara sadar secara bersama-sama semua stakeholder baik pemerintah maupun masyarakat, ayo kita bareng-bareng menyelesaikan ketika solusinya harus bikin kolam retensi, harus ada pembebasan ya masyarakat harus bersedia dibebaskan lahannya untuk digali menjadi kolam retensi.”

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022