Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berencana menyiapkan manajemen banjir guna mengatasi bencana alam banjir Cienteung yang diakibatkan meluapnya sungai Citarum. Saat ini, pihaknya mencoba menyelesaikan permasalahan banjir dengan jangka panjang. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawa menyatakan bantuan logistik bagi para korban banjir serta penanganan jangka pendek tidak ada masalah. Dengan program Citarum Bestari pihaknya mencoba menyelesaikan masalah banjir dengan penanganan jangka panjang. “Yang harus diselesaikan. Penanganan jangka panjang. Jadi konsepnya penanggulangan. Di hulu ditangani dihijaukan. Serapan air nya banyak yang mengalir karena tertahan embung-embung. Sementara di hilir sungainya dinormalkan, dilebarkan dan didalamkan seperti sedia kala,” tutur Heryawan kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (22/12/2014). Dia mengatakan, jika sudah dinormalkan dari hulu ke hilir tapi tetap mengakibatkan banjir. Penyelesaian akan masuk ke segmen kedua yakni dengan cara manajemen banjir. “Manajemen banjir berarti kawasan landai harus bersih dari pemukiman. Dari dulu kan petanya sudah ada,” kata dia. Untuk merealisasikannya, pria yang akrab disapa Aher ini mengaku harus ada kemauan serta pendanaan yang kuat kedepannya. Selain itu, visi dan misi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Mereka harus memiliki kemauan kuat untuk membereskan masalah banjir yang selalu saja terjadi. “Saya diminta Pak Yuddy Chrisnandi (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) untuk membuat roadmap penyelesaian banjir, penanggulangan dan manajemen banjir yangg holistik. Hulu hilir keseluruhan,” kata dia. Menurut dia, cekungan yang dilintasi sungai Citarum jangan dibangun tempat tinggal. Warga terpaksa harus direlokasi ke tempat aman yang tidak banjir. “Cienteung dijadikan waduk retensi dimusim hujan dan taman dimusim kemarau. Sudah ada konsep dan contohnya ada di Jepang,” kata dia.