Selasa, (04/08) Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Prof. Dr. Ir. Denny Juanda Puradimaja, DEA yang didampingi oleh Sekretaris Bappeda Jabar, Kepala Bidang Pendanaan pembangunan, Kepala Bidang Fisik, dan Kepala Bidang Pemerintahan, memberikan arahan sebelum agenda sidang kelompok pembahasan perubahan RKPD Jabar Tahun 2015 digelar.

Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa “Jabar semakin hari semakin menarik perhatian. Meskipun pembangunan Jabar yang monumental tidak pernah kurang dari 15 tahun, seperti  Jati gede yang sudah jatuh ke usia 54 tahun, Bandara di Majalengka 12 tahun, Soreang-Pasirkoja 10 tahun, namun beberapa diantaranya sudah ada yang jadi. Rencananya jalan tol Cilenyi-Tasikmalaya akan dimulai pada tahun ini” tuturnya.

Hal lain yang disampaikan adalah Peraturan Gubernur tentang pembangunan model Hybrid sudah ada. Ada pembangunan berbasis Kabupaten/Kota dan pembangunan berdasarkan PKN dan pusat kegiatan perintis. Selanjutnya ada metropolitan kembar dengan Jakarta, metropolitan Bandung raya, metropolitan Cirebon raya dan pusat pertumbuhan Pangandaran, Palabuhan ratu dan Rancabuaya.

Lebih lanjut beliau menjelaskan, Sudah hampir dua tahun forum Kepala Bappeda tidak aktif. Beliau meminta agar ada forum Kepala Bappeda perwilayah dan ada juga koordinator yang menangani semuanya. Contohnya Kepala Bappeda Jabar adalah ketua Bappeda se Indonesia dan itu tidak ada batas waktu, tergantung kesepakatan saja, dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota adalah Kepala Bappeda Jabar yang sedang bertugas.

“Bappeda bukan anak buahnya Bupati, Dewan, Asisten. Kita tidak boleh memihak, Bappeda tidak boleh berpolitik dan usulan-usulan yang bagus harus kita sepakati” jelasnya.

Terkait dengan Virtual Musrenbang yang pernah dilaksanakan pertama kali di Indonesia oleh Jabar, sebentar lagi Kabupaten/Kota akan disediakan perangkat untuk Virtual musrenbang.

Virtual Musrenbang ini memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi menggunakan aplikasi teleconference V-Meet perusahaan rekanan Bappeda Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan keperluan dan perlengkapan teknis V-Musrenbang. Dengan Virtual Musrenbang, dipastikan pembahasan usulan kegiatan akan lebih efektif dan efisien.

Sementara itu jumlah dana dari semua usulan kegiatan, disampaikan Prof. Denny mencapai kurang lebih 4 Triliun. Namun setelah dilakukan evaluasi berdasarkan prioritas menjadi 6 unggulan, berjumlah 1,2 T, jumlah itulah yang kemudian akan dibahas.