Sumedang, Tribun.- Lapangan sepakbola dan atletik di Cigugur yang terletak di lembah Gunung Palasari dan Gunung Kunci ingin disulap Pemkab Sumedang menjadi pusat olahraga. Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) telah membuat detail enginerring design (DED) untuk pusat olahraga di Cigugur. Lapangan Cigugur diincar menjadi pusat olahraga karena rencana pembangunan sport center di Desa Licin, Kecamatan Cimalaka batal menyusul luas lahan kurang mencukupi serta status tanah milik desa. Awalnya direncanakan di Licin, Cimalaka tapi setelah diteliti ternyata status tanahnya merupakan kas desa dan luas lahannya kurang mencukupi, kata Kepala Bappeda, Subagio, Senin (11/4). Menurutnya, rencan apembangunan pusat olahraga kemudian dipindahkan ke lapangan Cugugur. Di lapangan Cigugur luas areal tanah mencapai 3,2 hektare, katanya. Subagio menyebutkan luas lahan itu cukup untuk membangun sport center seperti lapangan bola, dua lapangan tenis, satu lapang voly, satu lapang futsal dan lintasi lari serta atletik lainnya. Di lapangan Cigugur ini hanya ada satu akses jalan dari Pangeran Sugih menuju ke lapangan. Untuk jalan akan dibuka juga jalan dari arah Jalan Kutamaya dekat Islamik Center, katanya. ntuk lahan jalan saat ini memang masih milik masyarakat dan harus dibebaskan. Kebutuhan jalan diperkirakan panjang 365 meter dengan lebar 30 meter dua jalur. Dana untuk pembebasan lahan itu sekitar Rp 24 miliar, katanya. Pembukaan jalan menuju lapangan Cigugur dari Jalan Kutamaya sudah digagas sejak jaman Bupati Misbach tahun 2002. Namun karena harga yang diajukan pemilik lahan terllau mahal sehingga pembebasan lahan untuk jalan tak kunjung jadi.