Antarajabar.com – Sebanyak 147 akademisi dari 40 negara hadir dan menjadi pemakalah pada Konferensi Internasional Globelics ke-14 tahun 2016 yang digelar Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung di Kota Bandung, 12-14 Oktober 2016. Konferensi internasional itu dibuka oleh Rektor Unpad Prof DR Tri Hanggono Achmad, Rabu (12/10) dan merupakan kolaborasi Globelic Scientific Board dan Fakultas Hukum Unpad bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung, Universitas Parahyangan, Direktorat Jendrak HKI & Direktorat Jendral Imigrasi kementerian Hukum dan HAM RI, kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi serta Kementrian Perdagangan. Sebagai tuan rumah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung juga dilibatkan terutama dalam special events dan pagelaran seni budaya. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (FH Unpad) dipercaya sebagai tuan rumah sekaligus penyelenggara konferensi internasional yang kali ini mengusung tema utama “Innovation, Creativity and Development: Strategies for Inclusiveness and Sustainability”. “Konferensi yang merupakan kegiatan tahunan ini digelar sebagai ajang temu beberapa ahli kelimuan di seluruh dunia guna membangun pemikiran alternatif terhadap perkembangan ekonomi sosial dan politik secara global,”kata Rektor Unpad, Tri Hanggono Achmad. Kegiatan itu menghadirkan nara sumber antara lain pakar ekonomi, politik, dan pembangunan di kawasan ASEAN, Dr Jomo Kwame Sundaram, dan Prof. Helena Lastres. Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama, Inovasi, dan Usaha Unpad, Dr Keri Lestari. Pembicara Komite Sains Globelics, Miranda Risang Ayu dan Komite Globelics Scientific Board, Dr Roman Jurowtzki. Konferensi internasional yang telah menginjak pelaksanaan ke-14 pada tahun itu mencakup aspek-aspek inovasi, kreativitas dan pengembangan yang dibingkai dalam strategi untuk keinklusifan dan keberlanjutan ini, telah melibatkan peserta dari 40 negara. Dari 364 makalah yang masuk ke panitia dan direview oleh 234 orang akademisi dari mancanegara, sebanyak 147 dinyatakan lolos seleksi dan berhak dipresentasikan secara paralel. Konferensi akan terbagi dalam beberapa bentuk, sesi panel, sesi presentasi makalah secara paralel, sesi panel tematik, atau sesi khusus seperti presentasi posters, buku, akskursi dan pagelaran seni budaya.