BANDUNG – Alokasi anggaran untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat mencapai Rp 3,1 Triliun. Hal tersebut diungkapkan Gunernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai melepas Kontingen Jawa Barat yang akan berlaga pada PON Remaja I/2014 Jatim, di Gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (3/12/2014). Total anggaran tersebut merupakan rekor tersendiri yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama ini. “Untuk mempersiapkan penyelenggaraan PON XIX/2016 di Jabar, kita persiapkan anggaran yang sangat besar di APBD. Bahkan paling besar selama saya memimpin Jabar,” ujarnya. Untuk membiayai persiapan hingga penyelenggaraan PON XIX/2016, Pemprov Jabar melakukan penganggaran secara multiyear hingga tahun penyelenggaraan pada 2016 mendatang. Dengan rincian, Rp 200 miliar pada APBD 2014 kemudian ditambah sebesar Rp 300 miliar pada APBD-Perubahan. Kemudian di tahun 2015, sudah dianggarkan sebesar Rp 1,3 triliun untuk menyelesaikan pembangunan venue cabang olah raga untuk PON XIX/2016, kemudian Rp 200 miliar untuk alat-alat olah raga, dan sebesar Rp 500 miliar untuk perbaikan infrastruktur. “Anggaran sebesar Rp 500 miliar tersebut dialokasikan di Dinas Binamarga untuk perbaikan jalan menuju venue PON XIX, termasuk untuk pembuatan interchange. Dan terakhir di tahun 2016, kita sudah anggarkan sebesar Rp 800 miliar untuk penyelenggaraan,” ujarnya. Dengan besarnya anggaran untuk PON XIX/2016 tersebut, beberapa pos anggaran di bidang lain pun dengan terpaksa dipangkas. Meski demikian, Heryawan yakin jika apa yang sudah dibangun untuk PON XIX/2016 akan memiliki kegunaan yang panjang. “Seperti akses jalan dan venue beberapa cabang olah raga yang menyedot anggaran paling besar. Itu akan bermanfaat panjang dan akan digunakan juga oleh masyarakat Jabar. Tak hanya itu, pengembangan keolahragaan pun akan makin baik. Jadi anggaran besar yang digunakan ini bukan pemborosan, tapi ada kegunaan dan manfaatnya sangat besar,” katanya. Terkait bantuan pemerintah pusat untuk PON XIX/2016, Heryawan mengaku sudah mengajukan proposal bantuan melalui Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora). “Biasanya, untuk PON, pemerintah pusat memberikan bantuan melalui APBN sebesar Rp100 miliar seperti yang diterima Riau saat jadi tuan rumah PON XVIII/2012 lalu. Mudah-mudahan kita mendapatkan lebih dari itu, harapannya sih bisa dapat Rp500 miliar,” tuturnya. Heryawan berharap selain menjadi ajang olah raga terbesar dan tergebyar. PON XIX/2016 Jawa Barat ini juga bisa menjadi awal titik kebangkitan olah raga Jabar khususnya dalam meraih target juara umum. Selama ini Jabar menjadi lumbung penyumbang atlet bagi Indonesia. Pelaksanaan PON kali ini juga harus gebyar dibandingkan penyelenggaraan PON sebelumnya. Heryawan optimistis perhelatan PON di Bumi Pasundan itu akan menjadi PON paling sukses, meriah dan memberikan keuntungan paling besar. Menurut dia, Jabar belajar banyak dari penyelenggaraan PON 2000 di Surabaya Jatim, PON 2004 di Palembang, PON 2008 di Kaltim dan terakhir PON 2012 di Riau. “Sukses PON 2016 tidak hanya pada juara umum dan pemecahan rekor tetap juga sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses pemberdayaan ekonomi, dan sukses administrasi,” katanya. Jabar akan menjadi tuan rumah PON untuk kedua kalinya setelah pada tahun 1961menjadi tuan rumah pada PON V. Pada PON XIX/2016, Kota Bandung menjadi kota utama gelaran dibantu 13 kabupaten/kota lain. PON XIX/2016 Jabar sendiri rencananya digelar 9-23 September 2016 dan mempertandingkan 44 cabang olah raga. Acara Pembukaan dan Penutupan PON XIX/2016 akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Kota Bandung