bandungekspres.co.id, SUBANG – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyatakan nelayan dan petani merupakan kelompok terbesar dari masyarakat Indonesia. Untuk itu pihaknya berjanji akan terus memperbaiki kondisi masyarakat pesisir, khususnya para nelayan, dengan cara membangun infrastruktur jalan, rumah pintar anak nelayan, pasar ikan serta fasilitas lainnya guna mendukung peningkatan ekonomi serta sumber daya manusia.

“Dengan harapan kaum nelayan tani bila sejahtera maka sejahtera pula bangsa ini,” ujarnya saat sambutan pada acara Ruatan Laut ke-49 KUD Mina Fajar Sidik di Desa Blanakan Kecamatan Blanakan Subang, Minggu (30/10).

Menurutnya, para petani, nelayan dan buruh, kesejahteraannya cukup tinggi, maka secara umum bisa dikatakan bangsa Indonesia sejahtera.

Terkait kegiatan ruat laut, menurut Aher merupakan wahana semangat dan gelora kaum nelayan dalam peruntungan dan produksi ikan.

Bukan hanya itu saja, dalam peningkatan kualitas hidup manusia, kata Aher, nelayan penyumbang terbesar protein hewani dan menjadikan kualitas hidup lebih baik dan  meningkat.

Diapun berjanji akan membangun infrastruktur jalan di wilayah pesisir pantai menuju akses kampung nelayan di Jawa Barat.

Terkait pemenuhan lapangan kerja, Aher mengatakan, akan membuka seluas-luasnya lapangan kerja dengan pola membuat bahan baku lokal menjadi barang jadi yang dijual di pasar bebas.

Menurutnya kemandirian ekonomi bangsa melalui pola pengolahan industeri lokal akan menambah lapangan kerja di Indonesia.

Sementara itu nggota Komisi IV DPR, Ono Surono yang turut hadir dalam kesempatan itu, menyatakan, saat ini illegal fishing sudah minim. namun pihaknya meminta nelayan harus menyebar ke seluruh wilayah laut Indonesia, terutama laut yang berbatasan langsung dengan negara lain, seperti Filiphina, Papuanugini dan Natuna.

“Jadi wilayah yang berpotensi illegal fishing, nelayan kita ada di sana dengan kapal yang besar,” katanya.

Terkait bantuan kapal tahun ini, menurutnya, harus dimanfaatkan secara maksimal. Tahun ini bantuan sekitar 1.710 unit perahu dan 4.000 alat tangkap dengan tujuan melengkapi alat tangkap nelayan untuk meminimalisir illegal fishing di laut Indonesia.